Connect with us

Breaking News

Kementerian PUPR Akan Beli 10 Ribu Ton Karet Langsung Dari Petani

Published

on

Bisniscorner.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga terus berupaya mempercepat pelaksanaan program Padat Karya Tunai (PKT) melalui kegiatan pemeliharaan rutin jalan dengan menggunakan bahan campuran karet yang dibeli langsung dari petani. Hal ini merupakan upaya mitigasi dampak COVID-19 untuk menjaga daya beli masyarakat di perdesaan, sekaligus untuk menjaga kemantapan ruas-ruas jalan nasional guna mendukung pergerakan orang dan barang (logistik).

Dikatakan Menteri Basuki, pembelian aspal karet tersebut sebagai salah satu mitigasi dampak COVID-19 yang menyebabkan produksi karet sulit diserap oleh pasar karena aktivitas ekonomi yang terhenti. Untuk itu Kementerian PUPR telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk membeli 10 ribu ton karet langsung dari petani di sejumlah wilayah produsen karet sebagai bahan campuran aspal karet.

Menurut Menteri Basuki, mekanisme pembelian aspal karet tersebut akan dilakukan oleh Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR di sejumlah daerah, seperti Medan, Palembang, Padang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan dan daerah lain penghasil karet. “Masing-masing Balai Jalan akan membeli langsung dari petani yang tergabung dalam kelompok petani UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olah Karet)),” ujarnya.

Menteri Basuki mengatakan, kelebihan campuran aspal karet alam yakni dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur. “Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” ujarnya.

Penggunaan aspal karet untuk preservasi jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi jalan nasional, salah satunya di ruas Ciawi-Sukabumi, Jalan Nasional Bts. Karawang-Cikampek, Jalan Nasional Lintas Tengah Jawa ruas Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara, dan Jalan Nasional Ruas Muara Beliti-Bts Kabupaten Musi Rawas-Tebing Tinggi-Bts Kota Lahat.

Selain pembelian aspal karet dari petani, Kementerian PUPR juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 25 miliar untuk pembelian resin produksi PT. Perhutani sebesar 800 ton untuk pengecatan marka jalan. Resin produksi PT. Perhutani tersebut terbuat dari getah pohon pinus sehingga lebih ramah lingkungan dibanding dengan C5 Petroleum resin sebagai bahan baku untuk cat markah jalan dan tingkat rekat produk resin berbahan baku getah pohon pinus juga dipercaya lebih kuat dan tentunya lebih terjangkau.

Sebagai upaya mitigasi dampak COVID-19, Kementerian PUPR juga telah melakukan refocussing kegiatan untuk pemeliharaan rutin jalan dan jembatan yang akan dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 17.157 orang.

Menteri Basuki mengatakan Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Tujuan utama Padat Karya untuk mempertahankan daya beli masyarakat di perdesaan, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan protokol physical distancing untuk pencegahan penyebaran COVID-19.

Tahun 2020, anggaran PKT dialokasikan sebesar Rp 11,21 triliun untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran, khususnya di kawasan perdesaan. Salah satu kegiatan PKT adalah pemeliharaan rutin jalan sepanjang 47.017 km dengan anggaran Rp 518,44 miliar yang ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 12.197 orang dan pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 496,08 km dengan anggaran Rp 110,56 miliar yang ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.960 orang.

Anggaran tersebut digunakan untuk pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan berupa pembersihan rutin saluran (drainase), pembersihan bangunan pelengkap jembatan, pembersihan perlengkapan jalan yakni patok dan rambu, pengecatan sederhana median jalan dan jembatan, pengendalian tanaman/pemotongan rumput pada bahu jalan, dan untuk upah pekerja. (Rls)

Breaking News

Nahkodai ASEPHI Banten Periode 2024-2029, Subchi Subekti Dorong UMKM Lebih Maju

Published

on

Bisniscorner.com – -Subchi Subekti resmi kembali menakhodai Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Provinsi Banten periode 2024-2029.

Subchi terpilih berdasarkan musyawarah daerah (Musda) ke 3, yang dilaksanakan di Hotel Santika Premiere Bintaro, pada Rabu 13 November 2024.

Dalam sambutannya, Ketua ASEPHI Provinsi Banten terpilih, Subchi Subekti sangat berterima kasih karena kembali dipercaya untuk menakhodai ASEPHI Banten.

Subchi mengatakan, adapun target darinya sebagai Ketua adalah untuk dapat menumbuhkan pameran kerajinan tangan terbesar di Asia Tenggara hingga Eropa.

Menurutnya, hal itu tidak bisa tercapai tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak kepada ASEPHI. “Pasti untuk kedepannya kami akan memajukan dan mendorong UMKM sebagai ekonomi Indonesia lebih maju lagi,” ungkapnya.

Sebagai sebuah organisasi, Subchi akan membawa ASEPHI untuk menjadi lebih kuat dan modern, serta akan berkolaborasi dengan seluruh pihak, baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri.

“Saya berharap dukungan dari seluruh jajaran ASEPHI dalam menjalankan roda organisasi agar setiap program nantinya dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum BPP ASEPHI, Muchsin Ridjan meminta doa agar pengurus ASEPHI di Provinsi Banten bisa lebih baik dan mengikuti program-program dari Pusat.

Adapun beberapa poin yang harus dilakukan, dijelaskannya, yang pertama adalah membangun organisasi yang kuat dan modern. “Kedua, berkolaborasi dengan semua pihak di dalam dan di luar negeri. Ketiga, adalah bagaimana membangun kolaborasi arti kolaborasi menurut Asephi adalah kerja sama dan kerja bersama.“Keempat, digitalisasi. Suatu keniscayaan tidak ada satu di dunia organisasi apapun yang berdiri sendiri,” tutupnya. (Rls)

Continue Reading

Breaking News

Menteri Dody Dampingi Menko AHY Tinjau Inpres Jalan Daerah TA 2023 di Bali, Dukung Konektivitas dan Produktivitas Masyarakat

Published

on

Bisniscorner.com  – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau pelaksanaan program Inpres Jalan Daerah (IJD) TA 2023 di Provinsi Bali, Senin (11/11/2024). Peninjauan dilakukan di ruas Jalan Lembean – Langgahan, Kabupaten Bangli, yang memiliki total panjang 8,61 km.

Menko AHY mengatakan, program IJD dilaksanakan berdasarkan Inpres No 3 Tahun 2023 untuk mempercepat peningkatan konektivitas jalan daerah di seluruh Indonesia. Termasuk, salah satunya di Provinsi Bali. “Pekerjaan IJD di Kabupaten Bangli, yaitu di ruas jalan Lembean – Langgahan sepanjang 8,61 km, tadinya lebarnya 3,5 meter dan kini 5 meter. Dengan ketebalan kurang lebih 11 cm. Mudah-mudahan pekerjaannya baik, sehingga kuat dan tahan lama,” kata Menko AHY.

Menurut Menko AHY, selesainya IJD telah menghadirkan manfaat yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Baik dari segi peningkatan ekonomi, dukungan konektivitas dan mempersingkat waktu tempuh.

“IJD ini telah meningkatkan ekonomi masyarakat, utamanya karena dengan semakin baiknya konektivitas antar desa, maka perpindahan barang dan manusia menjadi semakin singkat. Bahkan (waktu tempuh) dari kurang lebih 45 menit sekarang bisa menjadi 15 menit. Artinya, jauh lebih singkat dibandingkan sebelumnya. IJD juga mendukung kawasan produktivitas ekonomi, seperti di bidang pertanian, perkebunan dan pariwisata,” jelas Menko AHY.

Terkait pelaksanaan Program IJD, Menteri Dody memastikan, Kementerian PU akan terus melanjutkan pelaksanaan IJD di seluruh Indonesia. Terutama Bali sebagai salah satu tujuan pariwisata utama di Indonesia.

“Terkait IJD, nanti akan kami teruskan karena pentingnya jalan daerah ini bagi konektivitas masyarakat. Nanti pada tahun 2025 dan seterusnya, kami akan kembali fokus ke IJD, sebagai salah satu infrastruktur yang paling efektif untuk mempercepat konektivitas antar daerah. Sebab masih banyak jalan nasional dan jalan daerah yang belum tersambung dengan baik, sehingga tentu akan kami lanjutkan,” tegas Menteri Dody.

Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Direktorat Jenderal Bina Marga Nyoman Suaryana menerangkan, latar belakang pelaksanaan program IJD di Indonesia karena adanya gap kondisi jalan yang cukup besar antara jalan nasional dan jalan daerah. Dengan Jalan Nasional berada dalam kondisi mantap 92%, Jalan Provinsi di angka 73% dan Jalan Kabupaten di angka 60%.

Melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali, dibangun 8 ruas jalan daerah di Provinsi Bali dengan total panjang 34,4 km dan alokasi anggaran sebesar Rp106,4 M. IJD di Provinsi Bali dilaksanakan untuk mendukung kawasan pertanian, perkebunan, dan pariwisata. “IJD TA 2023 di Provinsi Bali tersebar di 4 kabupaten, yaitu Kabupaten Bangli, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng. Saat ini, seluruh pelaksanaan pekerjaan telah selesai dan mencapai 100%,” terang Nyoman Suaryana.

Salah seorang masyarakat penerima manfaat IJD TA 2023, I Komang Dankayana berterimakasih kepada Kementerian PU atas pembangunan jalan daerah di Bali. “Kami penerima IJD di Desa Langgahan sangat berterimakasih kepada Presiden RI dan Kementerian PU karena pada tahun 2023 kami mendapatkan IJD. Dulu keadaan wilayah kami sangat buruk, karena untuk menuju ke arah Kabupaten/Kota sejauh 12 km itu bisa 45 menit. Dengan dibangunnya IJD, jarak tempuh bisa dicapai dalam waktu 15 menit. Oleh karena itu, kami berterimakasih dan kami harap ke depannya ada upaya lanjutan jalan daerah bagi masyarakat,” tandas Komang. (Rls)

Continue Reading

Breaking News

Segera Rampung Dukung Pariwisata Bali, Bendungan Sidan Suplai Air Baku Bagi 1.3 Juta Jiwa

Published

on

Bisniscorner.com  – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau pembangunan Bendungan Sidan, yang berada di Kabupaten Badung, Bangli, dan Gianyar, Bali, Senin (11/11/2024). Saat ini, progress fisik pembangunan Bendungan Sidan telah mencapai 96,59%. Dan diharapkan selesai pada akhir November 2024.

“Bendungan Sidan ini tentunya merupakan salah satu proyek pembangunan infrastruktur yang menjadi domain dari Kementerian PU, yang sebetulnya pada tahap penyelesaian, tinggal finishing sekian persen lagi untuk bisa dituntaskan 100%. Artinya bisa segera diresmikan dan digunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat, terutama mendukung industri pariwisata” kata Menko AHY.

Menko AHY berharap, pembangunan Bendungan Sidan dapat segera selesai. Sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Bali dan penunjang kegiatan pariwisata. Terutama yang berada di Kawasan Metropolitan Sarbagita, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan.

“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran Kementerian PU yang telah bekerja pagi, siang, dan malam sejak 2018. Tinggal sedikit lagi, mari kita kawal bersama. Mudah-mudahan anggaran yang dikeluarkan dari uang rakyat ini benar-benar bisa kita wujudkan menjadi bendungan yang bermanfaat dan menjadi kebanggaan masyarakat di Bali. Dan juga menjadi salah satu penguat semangat kita untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Menko AHY.

Menteri PU Dody Hanggodo juga berharap, Bendungan Sidan dapat segera memberikan bagi masyarakat sekitar. Terutama pada fungsi penyediaan air baku sebesar 1.750 liter per detik untuk melayani 1.3 juta jiwa dan pengendalian banjir seluas 108 Ha.

“Bendungan yang telah dibangun Kementerian PU memiliki fungsi utama sebagai tambahan ketersediaan air baku untuk masyarakat. Di samping itu, kita membangun bendungan yang salah satu fungsinya juga untuk mengurangi banjir. Hopefully, ke depan banjir akan sangat berkurang sebagai dampak pembangunan bendungan,” ujar Menteri Dody.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia menambahkan, di samping memiliki fungsi sebagai penyedia air baku, dan reduksi banjir seluas 108 Ha dengan efektivitas reduksi sebesar 3,2% atau 5,15 m3/detik pada banjir kala ulang 50th, Bendungan Sidan juga memiliki potensi energi listrik.

“Bendungan Sidan juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh) dengan kapasitas 0,65 MW. Kemudian punya potensi PLTS Terapung 20% dari luas genangan, dalam 1 Ha menghasilkan 1 MW. Sehingga memiliki potensi 8 MW. Sehingga kalau kita jumlahkan, potensi energi listrik untuk mendukung swasembada energi sebesar 8,65 MW,” jelas Dirjen Bob.

Pembangunan Bendungan Sidan dilatarbelakangi oleh kebutuhan air baku di Kawasan Sarbagita yang mencapai kapasitas 5.100 liter per detik. Sementara, suplai air yang eksisting baru mencapai 50%, sisanya 45% dari Bendungan Sidan.

“Untuk sisa kebutuhan, Kementerian PU telah mengidentifikasi, dan melakukan perencanaan terkait beberapa infrastruktur penyediaan air baku, yaitu melalui Rencana Sistem Penyediaan Air Baku di Provinsi Bali. Misalnya, Embung Unda yang sudah terbangun dan akan mensuplai air baku di Gianyar sebesar 500 liter per detik. Ada juga long storage OS yang sudah selesai desainnya. Direncanakan, akan mensuplai Gianyar 20 liter per detik, dan Denpasar 80 liter per detik,” jelas Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Adenan Rasyid.

“Kami juga sedang mendesain Bendungan Balian dengan rencana suplai air baku bagi Tabanan 70 liter per detik, dan Denpasar 200 liter per detik. Terakhir, long storage Tukad Melangit yang akan mensuplai Gianyar 100 liter per detik, dan Klungkung 50 liter per detik. Sehingga totalnya 970 liter per detik, melebihi dari kekurangan kebutuhan air baku di Bali. Tentu harus kita kawal bersama-sama,” tandas Adenan Rasyid.

Turut hadir dalam kegiatan, Kepala BWS Bali – Penida Muhammad Noor. (Rls)

Continue Reading

Berita Terbaru

Breaking News6 jam ago

Nahkodai ASEPHI Banten Periode 2024-2029, Subchi Subekti Dorong UMKM Lebih Maju

Bisniscorner.com – -Subchi Subekti resmi kembali menakhodai Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Provinsi Banten periode 2024-2029. Subchi terpilih...

Breaking News1 hari ago

Menteri Dody Dampingi Menko AHY Tinjau Inpres Jalan Daerah TA 2023 di Bali, Dukung Konektivitas dan Produktivitas Masyarakat

Bisniscorner.com  – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono...

Breaking News2 hari ago

Segera Rampung Dukung Pariwisata Bali, Bendungan Sidan Suplai Air Baku Bagi 1.3 Juta Jiwa

Bisniscorner.com  – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono...

Breaking News3 hari ago

Tinjau Rusun Dosen Politeknik PU, Wamen Diana Pesan Diperbanyak Penghijauan

Bisniscorner.com  – Dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Jawa Tengah, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti meninjau  pembangunan Rumah...

Breaking News5 hari ago

Kementerian PU Dorong Rantai Pasok Jasa Konstruksi yang Agile dan Adaptif

Bisniscorner.com  – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berkomitmen memperkuat sektor konstruksi nasional agar semakin tangguh dan adaptif dalam menghadapi tantangan...

Breaking News6 hari ago

Dukung Program Asta Cita, Kementerian PU Perkuat Peran Strategis Pelaku Usaha Jasa Konstruksi

Bisniscorner.com – Kementerian Pekerjaan Umum terus mendorong partisipasi pelaku usaha jasa konstruksi nasional dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Infrastruktur...

Trending