Bisniscorner.com – Dalam rangka peningkatan pelayanan kepelabuhanan guna meningkatkan keselamatan pelayaran, Kementerian Perhubungan kembali menggelar acara uji coba (test bed) pemanduan secara elektronik atau dikenal dengan e-Pilotage.
Pelaksanaan uji coba (test
bed) E-Pilotage kali ini dilakukan di wilayah perairan Pelabuhan Tarakan,
Kalimantan Utara, dimana uji coba ini merupakan pelaksanaan yang ke 3 (tiga)
dari total keseluruhan 4 (empat) uji coba (test bed) E-Pilotage yang dilakukan pada Vessel Traffic Services (VTS)
di kantor Distrik Navigasi (Disnav), yaitu VTS Tanjung Priok, VTS Center Batam,
VTS Tarakan dan yang terakhir di VTS Benoa.
Dalam hal ini, Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut telah menyusun program quick wins untuk implementasi
dan Test bed pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) dalam rangka optimalisasi
pemanfaatan VTS pada Distrik Navigasi guna meningkatkan aspek keselamatan
pelayaran.
Pada pelaksanaan Test Bed yang
ketiga ini diharapkan semua pihak dapat membantu demi kelancaran dan kesuksesan
kegiatan ini agar hasil pelaksanaannya dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan
E-Pilotage di Pelabuhan Tarakan melalui VTS Tarakan. Demikian sambutan Direktur
Jenderal Perhubungan Laut yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut, Arif Toha secara virtual pada pembukaan acara pelaksanaan
Test Bed E-Pilotage di Wilayah Perairan Pelabuhan Tarakan Kalimantan Utara,
Selasa (7/7).
Arif menjelaskan bahwa
pelaksanaan Test Bed ini bertujuan untuk mendapatkan input serta evaluasi dalam
rangka menyiapkan sarana dan prasarana serta regulasi dalam melaksanakan
pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) berdasarkan berbagai karakteristik
traffic dan alur pelayaran serta untuk mengimplementasi peran dari VTS.
Sebelumnya, pelaksanaan Test
Bed E-Pilotage telah dilaksanakan di VTS Tanjung Priok dan Batam, dimana pada
pelaksanaannya berjalan dengan lancar. Dirinya berpesan semoga pada pelaksanaan
uji coba (test bed) E-Pilotage kali ini juga dapat berjalan dengan lancar dan
seluruh personil yang ikut andil dalam pelaksanaan ini selalu dalam lindungan
Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan demikian, aa
mengucapkan selamat kepada seluruh personil yang akan melaksanakan kegiatan
ini, agar pelaksanaan uji coba (test bed) E-Pilotage kali ini bisa terus
meningkatkan kualitas pelayanannya, berdasarkan evaluasi dari pelaksanaan
sebelumnya yaitu di Tanjung Priok dan Batam, dimana menurutnya pelaksanaan di
Tarakan kali ini cukup menantang.
“Mudah-mudahan dengan bantuan
E-Pilotage ini pelayanan juga akan semakin meningkat, pelayanan pelabuhan akan
semakin efisien, dan keselamatan pelayaran akan lebih terjamin termasuk
perlindungan lingkungan maritim di perairan Indonesia,” tutur Arif.
Pada kesempatan yang sama,
Direktur Kenavigasian Hengki Angkasawan yang juga turut hadir dalam acara
tersebut menyampaikan dalam sambutannya bahwa dari hasil pelaksanaan uji coba
(test bed) E-Pilotage di Pelabuhan Tanjung Priok dan Batam sebelumnya, pihaknya
bisa memberikan suatu evaluasi yang baik sehingga pada pelaksanaan uji coba
(test bed) E-Pilotage di Tarakan kali ini dapat memberikan suatu
penambahan-penambahan fitur baru, untuk mengoptimalisasi peralatan di VTS.
“Setiap ada kegiatan
E-Pilotage di pelabuhan-pelabuhan yang akan kita lakukan akan ada
penyempurnaan-penyempurnaan, baik terhadap SOP maupun standard-standar
komunikasi, sehingga kita berharap pada 4 (empat) Pilot Project di tahun 2020
ini bisa menggambarkan secara utuh kebutuhan bagaimana kita mengoptimalkan
manfaat VTS ini khususnya untuk melakukan E-Pilotage,” kata Hengki.
Lebih lanjut, Hengki
menjelaskan kegiatan uji coba (test bed) E-Pilotage kali ini dapat terlaksana
dengan baik atas dukungan dan koordinasi yang baik antara kantor Disnav Kelas
III Tarakan, kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III
Tarakan, serta dengan seluruh Stakeholder terkait.
“Hari ini kami akan mencoba
untuk mensimulasikan kapal yang nanti akan dipandu dari alur sampai masuk di
area labuh, dan saat ini pandu sudah ada di VTS sehingga nanti bisa
berkomunikasi dengan Nakhoda dan kita harap satu siklus E-Pilotage dapat kita
lakukan hari ini,” jelas Hengki.
Sebagai informasi, kapal
target yang akan digunakan pada pelaksanaan uji coba (test bed) E-Pilotage
E-Pilotage kali ini yaitu Kapal MV. S’Hail Al Mafyar, yang berbendera Qatar.
Kapal tersebut berjenis Bulk Carrier dengan muatan batu bara dengan kapasitas
40.085 GT. “Kapal ini cukup besar dan
ini menurut kami secara positif dapat memberikan masukan kepada kami, tentang
bagaimana uji coba (test bed) E-Pilotage dilaksanakan pada jenis kapal tersebut”,
kata Dia.
Selain itu, tutur Hengki,
penerapan E-Pilotage ini dapat lebih mengoptimalkan pemanfaatan fitur VTS,
antara lain alert pada reporting point komunikasi dan pada design Alur dan
Zonasi perairan yang ditetapkan, serta pemanfaatan CCTV surveillance VTS dan
Radar.
Pelaksanaan uji coba (test
bed) E-Pilotage kali ini juga dapat didemokan secara terintegrasi dengan MCC
(Marine Command Center) yang merupakan pusat kendali operasi di kantor pusat
Kementerian Perhubungan, yang dapat memantau langsung pergerakan kapal, dengan
VTS Tarakan.
Ke depan, Hengki berharap
perlu dilakukan integrasi data yang ada di stakeholder lain seperti BMKG dengan
VTS, sehingga data yang diperoleh secara realtime dapat dipertanggungjawabkan
validitasnya. “Saya juga menghimbau kepada VTS operator dan pandu agar
dapat meningkatkan kapasitas dalam mengimplementasikan operasional VTS sesuai
dengan perkembangan teknologi, termasuk dalam melaksanakan komunikasi dan broadcast terkait info kondisi
alur, SBNP dan cuaca.”
Adapun kondisi alur pelayaran
di Tarakan memiliki panjang alur ± 20 NM, lebar alur ± 850 – 950 M dengan
kedalaman 10 – 50 M LWS yang dapat melayani kapal berukuran 35 – 90.000 GT.
Kantor Distrik Navigasi Kelas III Tarakan juga telah menyediakan Sarana Bantu
Navigasi Pelayaran (SBNP) sebanyak 13 unit, diantaranya 8 unit pelampung suar
dan 5 unit rambu suar.
Dalam acara ini juga turut
hadir Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Laut, Para Kepala Distrik
Navigasi Kelas I, II, III, dan Para Kepala UPT di Lingkungan Ditjen Perhubungan
Laut. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Tarakan, Perwakilan dari PT.
Pelindo IV (Persero) dan General Manager PT. Pelindo IV (Persero) Cabang
Tarakan.
Lebih lanjut, dalam kesempatan
kunjungan yang sama, Direktur Kenavigasian juga mengunjungi lokasi pembangunan
Menara Suar Tg. Batu di Tarakan, yang pembiayaan pembangunannya dilaksanakan
melalui skema pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), sebagai
alternatif pembiayaan pembangunan oleh Pemerintah selain melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). (Rls)