Bisniscorner.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya untuk meningkatkan layanan infrastruktur jalan dan jembatan, baik jalan tol maupun jalan nasional untuk mendukung jalur logistik dalam rangka pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi COVID-19.
Terdapat dua ruas jalan tol baru yang telah siap dioperasikan yakni Banda Aceh—Sigli seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km) dan Manado-Bitung (Mabit) seksi 1 Manado-Airmadidi (14 km) serta sebagian ruas seksi 2 hingga Kauditan (7 km). Kedua ruas tol yang yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut telah mendapatkan persetujuan Surat Keputusan Menteri PUPR untuk pengoperasian.
Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono mengatakan, kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan
produktif akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing
produk dalam negeri sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi kawasan dan
menciptakan pusat-pusat ekonomi baru.
Jalan Tol Banda Aceh—Sigli
dengan total panjang 74 km merupakan jalan tol pertama di Aceh yang dibangun
sejak akhir 2018 dengan skema penugasan Pemerintah kepada PT Hutama Karya.
Total investasi untuk pembangunan ruas tol Banda Aceh—Sigli dengan total
panjang 74 km sebanyak enam seksi ini adalah sebesar Rp 12,35 Triliun dengan
biaya konstruksi sebesar Rp 8,99 triliun.
Dengan dibangunnya tol akan
memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari
sekitar 2-3 jam dengan kondisi jalan yang
berkelok-kelok melalui perbukitan menjadi hanya 1 jam perjalanan.
Dengan rampungnya seksi 4
Indrapuri-Blang Bintang (14 km) akan meningkatkan konektivitas dari Banda Aceh
ke Sigli dan sebaliknya dari Sigli – Indrapuri ke Bandara Udara Internasional
Sultan Iskandar Muda yang berada di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh
Besar.
Ruas tol selanjutnya yang
telah siap operasi adalah Manado-Bitung segmen Manado-Airmadidi. Jalan Tol
Mabit dibangun dalam dua seksi, yaitu Ring Road Manado-Sukur-Airmadidi hingga
Kauditan (21 Km) dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan untuk Seksi 2 Airmadidi –
Bitung (25 Km) dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga
Manado Bitung. Ruas selanjutnya yang juga akan selesai konstruksinya adalah
pada seksi 2 segmen 2A ruas Airmadidi-Danowudu (11,5 km), dimana saat ini
progresnya 98,22% dengan target selesai Juli 2020 dari Airmadidi-Kauditan, dan
Kauditan-Danowudu pada September 2020.
Dukungan pemerintah untuk
pembiayaan konstruksi Seksi 1 sebesar Rp 3 triliun, merupakan instrumen untuk
meningkatkan kelayakan investasj jalan tol Mabit. Sementara untuk Seksi 2 Tol
Mabit ini dibangun menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU) dengan nilai investasi Rp 6,19 triliun.
Jalan tol yang memiliki lima
Simpang Susun (SS) yaitu, SS Manado SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu dan
SS Bitung ini, akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari
90-120 menit menjadi sekitar 30-45 menit. Disamping itu dengan adanya tol
Mabit, risiko kecelakaan lalu lintas di jalan arteri diharapkan akan berkurang.
Kehadiran tol pertama di
Sulawesi Utara ini juga akan menjadi faktor pendorong berkembangnya sektor
pariwisata kawasan Manado – Bitung – Likupang yang telah dicanangkan oleh
Presiden Joko Widodo. Kawasan ini menjadi salah satu dari 5 kawasan pariwisata
prioritas yang akan dikembangkan tahun 2020. Disamping itu masih banyak lagi
objek wisata di Sulawesi Utara yang memiliki potensi dan belum dieksplorasi,
seperti Pantai Serena, dan Air Terjun Kima Atas yang juga memerlukan dukungan
infrastruktur.
Selain kedua ruas tol
tersebut, terdapat dua ruas tol lainnya yang ditargetkan akan selesai sebelum
17 Agustus 2020, yakni ruas Kayu Agung – Kramasan (42 km) yang merupakan bagian
dari Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (112 km) dan Pekanbaru – Dumai 131
km. (Rls)