Bisniscorner.com – Siapa bilang penyandang disabilitas tak mampu menjadi pengusaha. Stigma tersebut sepertinya tidak berlaku di Kampus Kita Setara atau tempat pelatihan khusus penyandang disabilitas. Bahkan, bisa menciptakan entrepreneur muda penyandang disabilitas.
Tahun ini Kampus Kita Setara
meluluskan tiga peserta penyandang disabilitas setelah mengikuti pelatihan wirausaha.
Ketiga disabilitas tuna daksa tersebut menjadi owner kedai kopi Kitorato dengan
brand kopi inspiratif.
“Alhamdulillah Kito Rato
berkembang dengan baik. Kaum penyandang disabilitas bisa berkembang membuat
usaha sendiri,” kata Sociopreneur Kita Setara Indonesia, Agus, saat
ditemui di Kampus Kita Setara di Kampung Pondok Sentul, Kelurahan Ciater, Serpong,
Kota Tangsel, Senin, (17/8).
Kata Agus, dalam setahun ini
Kita Setara melahirkan pengusaha muda penyandang disabilitas. Saat ini sebanyak
350 anggota tergabung dalan Kita Setara dan 35 penyandang disabilitas yang
sudah mengikuti pelatihan wirausaha.
“Perkembangan setahun ini
sudah menghasilkan usahawan muda penyandang disabilitas. Kedepannya,
mudah-mudahan akan lebih banyak melahirkan usaha muda dari Kita Setara,”
terangnya.
Menurutnya, di Kampus Kita
Setara peserta diberi pelatihan manajemen, pengelolaan keuangan hingga
pemasaran. “Sampai permodalan pun
kita bantu hingga mereka bisa mandiri dalam membangun usahanya,” ujarnya.
Salah satu peserta Kampus Kita
Setara Yusup Saepul Iqbal mengaku banyak ilmu yang didapat selama mengikuti
pelatihan di kampus khusus Disabilitas tersebut. Pemuda asal Sukabumi ini
mengaku ingin belajar menjadi barista.”Selama ikut pelatihan banyak ilmu
yang saya dapat. Saya sekarang buka booth kopi kedai inspirasi di
Bintaro,” ucapnya.
Meskipun dalam menjalankan
usahanya masih terbilang baru. Namun,
antusias warga atau peoangagn cukup bagus. Dalam sehari bisa menjual 30
cup kopi.”Selama pandemi Covid-19 ini pastinya ada pengaruh dalam
penjualan. Saya yakin kedepannya akan lebih baik lagi,” tegasnya.
Sebelum bergabung dengan Kita
Setara, lanjut Yusup, pernah bekerja di perusahaan manufakturing. Setelah itu,
ia pernah ikut vokasi di salah satu kementerian. Kemudian, belajar menjadi
barista di Kampus Kita Setara.”Saya berkeinginan untuk buka usaha sendiri.
Mudah-mudahan dari ilmu yang saya dapat di Kita Setara bisa mengembangkan usaha
kopi,” terangnya.
Salah toko pemuda Kampung
Pondok Sentul, Kelurahan Ciater, Serpong, Toni Ardiansyah mengaku keberadaan
Kampus Kita Setara berdampak positif bagi warga. Warga setempat juga diberi
kesempatan untuk ikut pelatihan kewirausahaan di kampus khusus disabilitas
tersebut. “Kita kolaborasi dan Kampus Kita Setara membantu warga sekitar
untuk wirausaha,” tandasnya. (Red)