Bisniscorner.com – Sebagai Central of Services dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), KAI Services terus memperkuat perannya sebagai penyedia layanan profesional yang unggul dan adaptif terhadap kemajuan teknologi. Langkah konkret tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Inovasi Solusi Transportasi Indonesia (Frogs Indonesia) untuk pengembangan teknologi cleaning drone yang dirancang sesuai dengan standar operasional dan kebutuhan layanan kebersihan KAI Services di masa depan.

Inovasi ini menjadi tonggak penting dalam transformasi digital perusahaan, menghadirkan solusi pembersihan yang efektif, efisien, dan berstandar keselamatan tinggi. Teknologi cleaning drone memungkinkan proses pembersihan area ketinggian seperti fasad gedung, kaca luar, serta permukaan sulit lainnya dilakukan secara lebih modern dan presisi, sekaligus meminimalkan risiko kecelakaan kerja.

Penandatanganan berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (29/10), dihadiri oleh Direktur Utama KAI Services, Ririn Widi Astutik, bersama Direktur Operasional, Bambang Suliastowo, beserta jajaran manajemen. Sementara itu, PT Inovasi Solusi Transportasi Indonesia diwakili oleh Direktur Frogs Indonesia, Asro Nasiri.

Direktur Utama KAI Services, Ririn Widi Astutik, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen KAI Services dalam memperkuat profesionalitas dan daya saing layanan.

“Kami optimis, dengan kompetensi dan pengalaman Frogs Indonesia dalam pengembangan drone berbasis teknologi tinggi, KAI Services dapat menghadirkan solusi kebersihan yang lebih inovatif, aman, dan berorientasi pada kualitas. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi digital kami untuk menciptakan layanan masa depan yang berkelanjutan,” ujar Ririn.

Frogs Indonesia sebelumnya dikenal dengan inovasinya di bidang smart drone pertanian yang terbukti adaptif dan aplikatif. Kemitraan ini menjadi bukti keseriusan KAI Services untuk terus mengadopsi teknologi lintas sektor dalam menghadirkan layanan yang berkelas, cerdas, dan ramah lingkungan.

Sementara itu, Manager Corporate Communication KAI Services, Nyoman Suardhita, menambahkan bahwa pengembangan cleaning drone ini merupakan terobosan strategis di industri jasa kebersihan profesional.

“Inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, tetapi juga memperkuat citra KAI Services sebagai perusahaan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, profesional dalam eksekusi layanan, dan konsisten mengedepankan keselamatan serta keberlanjutan,” jelas Nyoman.

Kolaborasi KAI Services dengan PT Inovasi Solusi Transportasi Indonesia menjadi langkah sinergis dalam memperkuat posisi KAI Services sebagai penyedia layanan kebersihan profesional yang inovatif dan berdaya saing tinggi. Melalui pengembangan teknologi cleaning drone, KAI Services semakin menegaskan diri sebagai mitra terpercaya dalam mendukung operasional PT KAI (Persero) serta berbagai sektor industri lainnya di Indonesia. (Rls)

Bisniscorner.com  – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) secara bertahap terus mempercepat penanganan jalan daerah sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) No 11 Tahun 2025 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah untuk Mendukung Swasembada Pangan dan Energi. Program Inpres Jalan Daerah (IJD) sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan konektivitas antarwilayah serta memperbaiki kualitas jalan daerah dan memperkuat rantai pasok nasional, terutama di sektor pangan.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan fokus penanganan IJD tahun 2025 tidak hanya untuk meningkatkan konektivitas, tetapi juga untuk memastikan akses transportasi menuju sentra-sentra produksi pangan menjadi lebih lancar dan efisien.

“Inpres Jalan Daerah sesuai arahan Bapak Presiden untuk difokuskan men-support ketahanan pangan. Jadi memang tematiknya tahun ini lebih-lebih ke ketahanan pangan,”kata Menteri Dody.

Menurut Menteri Dody, program IJD 2025 dilaksanakan secara bertahap melalui peningkatan konektivitas jalan daerah. Tahap 1 mencakup 234 kegiatan dengan total panjang 711,02 km jalan dan 148,42 meter jembatan, serta melibatkan lebih dari 14.333 tenaga kerja lokal. Sementara IJD Tahap 2 terdiri dari 193 kegiatan, mencakup 567,73 km jalan dan 6,8 meter jembatan, yang menyerap lebih dari 8.562 tenaga kerja lokal.

Lebih lanjut, Menteri Dody menambahkan program IJD tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik jalan, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang luas. “Program IJD bukan hanya memperbaiki jalan, tetapi juga membuka akses ekonomi baru. Infrastruktur jalan yang mantap akan memperlancar distribusi hasil pertanian, mempercepat mobilitas logistik, dan menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di daerah,” tutur Menteri Dody.

Kehadiran IJD sekaligus menjadi langkah strategis dalam mengurangi backlog kemantapan jalan di Indonesia. Saat ini, tingkat kemantapan Jalan Nasional telah mencapai 95,22%, sementara jalan daerah provinsi dan kabupaten/kota masih berada pada angka 69,64%.

Melalui Program IJD, pemerintah berkomitmen memperkecil kesenjangan tersebut dengan mengarahkan lebih dari 70% untuk mendukung kawasan pangan nasional, sedangkan sisanya difokuskan pada pengembangan sektor pariwisata, industri, dan transmigrasi.

Diharapkan dengan peningkatan efisiensi distribusi bahan pangan dan hasil produksi daerah dapat memperkuat fondasi menuju swasembada pangan nasional serta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. (*)

Bisniscorner.com – Banyak orang di usia produktif mulai merasakan perubahan kecil pada penglihatannya seperti tulisan di ponsel yang tampak buram, mata cepat lelah, atau sulit menjaga fokus setelah berjam-jam menatap layar. Gejala ini sering dianggap sepele, padahal bisa jadi tanda pre-presbiopia, yakni kondisi alami yang akan dialami semua orang, dimana mata mulai kehilangan kemampuan untuk beradaptasi maupun fokus dari jarak jauh ke dekat.
Menjawab kebutuhan tersebut, HOYA Vision Care, perusahaan teknologi medis spesialisasi lensa kacamata asal Jepang, memperkenalkan Lensa Fokus VisuPro, inovasi terbaru yang dirancang khusus untuk generasi profesional produktif usia 35–45 tahun agar tetap fokus, nyaman, dan percaya diri di tengah gaya hidup digital modern.

Peluncuran resmi  Lensa Fokus VisuPro dilakukan pada Pameran Nasional Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (GAPOPIN) 2025  di Hotel Shangri-La Jakarta pada 29 Oktober 2025, sebagai bagian dari komitmen HOYA dalam menghadirkan solusi penglihatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat modern di Indonesia.

“Sebagai pemimpin dalam inovasi optik, HOYA tidak hanya ingin memperkenalkan produk baru, tetapi juga mengubah cara masyarakat memandang pentingnya kesehatan mata,” ujar Dodi Rukminto, Managing Director HOYA Lens Indonesia. “Peluncuran Lensa Fokus VisuPro di Indonesia menjadi langkah penting bagi kami untuk menghadirkan solusi penglihatan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat usia produktif,” tambahnya.

Berbeda dari lensa minus, kacamata baca, maupun lensa progresif, Lensa Fokus VisuPro menawarkan penglihatan yang nyaman untuk penglihatan jarak menengah hingga dekat, area yang paling sering digunakan dalam aktivitas seperti membaca, bekerja di depan laptop, hingga menggunakan ponsel. Dengan teknologi baru yang canggih dari HOYA, lensa ini membantu mengurangi kelelahan mata akibat aktivitas digital dan membuat peralihan fokus serta adaptasi menjadi lebih mudah, sehingga pengguna dapat bekerja lebih lama di depan layar gadget dengan penglihatan yang tetap jernih dan nyaman.

Menariknya, saat ini hanya HOYA yang memiliki solusi optis khusus bagi kelompok pre-presbiopia, menjadikannya pelopor dalam menghadirkan kategori lensa baru yang menjawab kebutuhan penglihatan generasi produktif yang belum sepenuhnya terlayani oleh pilihan lensa yang ada di pasaran.

Sebagai bagian dari peluncuran ini, HOYA juga memperkenalkan kampanye #NaikLevelPakaiVisuPro, yang terinspirasi dari semangat untuk terus berkembang dalam hidup. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa presbiopia bukan sekadar tanda bertambah usia, tetapi bagian alami dari proses naik level dalam kehidupan.

“Melalui kampanye #NaikLevelPakaiVisuPro, kami ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap presbiopia. Kondisi ini bukan sesuatu yang perlu ditakuti atau disembunyikan, melainkan momen alami saat seseorang naik level dalam hidupnya,” ujar Nihla Azkiya, Marketing Lead HOYA Lens Indonesia.

“Dengan VisuPro, kami ingin membantu para profesional tetap fokus, nyaman, dan percaya diri menjalani kesibukan mereka di era digital. Karena saat hidup naik level, penglihatan pun harus ikut naik level,” tambahnya.

Melalui Lensa Fokus VisuPro, HOYA Vision Care memperkuat misi dan komitmennya untuk menyediakan inovasi penglihatan yang mendukung kenyamanan dan kualitas hidup di setiap tahap kehidupan, termasuk generasi produktif masa kini. HOYA mengajak masyarakat Indonesia untuk mulai mengenali perubahan kecil pada penglihatan, memeriksakan mata secara rutin, dan berkonsultasi di Optik rekanan HOYA guna menemukan solusi penglihatan yang paling sesuai dengan kebutuhannya.

Kini, melihat dengan nyaman di usia produktif bukan lagi tantangan. Bersama Lensa Fokus VisuPro, HOYA menghadirkan cara baru untuk menikmati setiap momen kerja produktif, dengan tetap fokus, nyaman, dan percaya diri di setiap kesempatan.(Rls)