Serpongupdate.com –
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah
Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari tengah membangun kolam retensi atau waduk
pengendali banjir di kawasan Sungai Wanggu Jalan Boulevard Kota Kendari
Sulawesi Tenggara yang kerap banjir saat curah hujan dengan intensitas tinggi.
“Upaya penanggulangan
bencana, termasuk banjir merupakan tanggung jawab kita bersama. Dalam
pelaksanaan mitigasi dan pengurangan risiko bencana, penerapan teknologi sangat
penting seperti yang sudah dikembangkan Kementerian PUPR misalnya, bendungan
pengendali banjir, sabo dam, jembatan bailey, dan rumah tahan gempa,” kata
Menteri Basuki
Kepala Balai Wilayah Sungai
(BWS) Sulawesi IV Kendari Haeruddin C Maddi mengatakan, pembangunan kolam
retensi pengendali banjir tersebut dimulai sejak 17 Maret 2020 dan direncanakan
akan selesai pada 28 Desember 2020 dengan durasi pelaksanaan 287 hari
kalender. Kolam retensi ini berfungsi
untuk menampung luapan banjir dari Sungai Wanggu sehingga bisa mengurangi luas
genangan banjir pada DAS Wanggu ketika
hujan turun dengan intensitas diatas Q25 serta bersamaan dengan naiknya
permukaan air laut.
“Progres pembangunan
kolam retensi pengendali banjir saat ini mencapai 87,53 persen. Kami berupaya
penyelesaian pekerjaannya pun dipercepat menjadi November 2020,” terangnya
saat meninjau pembangunan Kolam Retensi Sungai Wanggu, Kamis (22/10/2020)
Sementara Kepala Biro
Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menuturkan, Kota Kendari
mirip dengan Jakarta yang memiliki Sungai Ciliwung, dibelah oleh Sungai Wanggu
sebagai sungai utama yang membentang dari hulu sampai hilir.
“Tak hanya Kendari,
sebagian besar kota-kota di Indonesia sebagian besar memiliki masalah yang
sama, yakni banjir. Karena itu, kami membangun sistem pengendali banjir dengan
mengadopsi sistem hulu – hilir yang sudah diterapkan di Sungai Citarum dan
Sungai Ciliwung” ujarnya.
Endra melanjutkan, pembangunan
sistem pengendali banjir ini dilakukan secara menyeluruh. Di bagian hulu, akan
dibangun enam check dam yang pekerjaannya dimulai pada 2021 mendatang.
“Check dam ini
berfungsi sebagai pereduksi kecepatan banjir, dan penghalau sedimentasi agar
laut tidak terjadi pendangkalan. Di bagian tengah akan dibangun Kolam Retensi
Baruga, sedangkan di hilir akan dilengkapi tanggul sungai hingga muara,”
terang Endra.
Haeruddin menambahkan, saat ini, rencana Kolam Retensi Baruga baru pada tahap detail engineering design (DED). Waduk ini dirancang dengan luas genangan 75 hektar dengan volume tampungan 2,5 juta meter kubik.
Pembangunan kolam retensi
Sungai Wanggu pekerjaannya terbagi menjadi dua bagian yaitu, kolam retensi hulu dan hilir.
Kolam retensi hulu dibangun
diatas lahan 3 hektar dengan volume tampungan 150 ribu m3, kolam retensi ini
dibangun dengan konsep natural yang berbasis ramah lingkungan, memiliki tanggul
keliling berelevasi 5 meter dengan rumput gebalan dan bangunan Inlet-outlet
pasangan batu kosong.
Sementara untuk kolam retensi
hilir dibangun seluas 5,9 hektar dengan daya tampung 177 ribu m3 dengan
konstruksi pasangan batu dan beton bertulang. Kolam retensi ini nantinya juga
berpotensi menjadi lokasi wisata baru karena berfungsi juga sebagai ruang
terbuka publik saat musim kering. Fasilitas yang tersedia antara jogging track
dan teater terbuka. (Rls)