Bisniscorner.com – Kanker Serviks saat ini masih menjadi momok menakutkan bagi kaum perempuan. Di negara berkembang, kanker serviks menjadi penyebab utama kematian pada wanita akibat penyakit kanker. Bahkan di Indonesia kanker ini menempati urutan kedua.
Pada banyak kasus, penderita kanker serviks sering datang dengan stadium lanjut, karena tidak terdeteksi sebelumnya, padahal sebenarnya kanker serviks bisa di deteksi dan dicegah dengan melakukan pap smear secara rutin.
Manfaat pap smear adalah untuk melihat adanya kelainan atau tidak di sel mulut rahim sebelum berkembang menjadi kanker. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara berkala agar kanker serviks dapat dideteksi dan ditangani sejak dini.
Perlu diketahui pada kebanyakan kasus, hampir tidak ditemui gejala apapun pada pengidap kanker serviks. Namun, para wanita harus tetap waspada jika memiliki keluhan keputihan berulang dan berbau, pendarahan diluar siklus haid dan ada pendarahan atau bercak saat berhubungan intim.
Kapan waktu yang tepat bagi wanita untuk melakukan pap smear?
Idealnya pap smear dilakukan oleh semua wanita yang telah menikah dan melakukan aktivitas seksual. Wanita yang aktif secara seksual dianjurkan melakukan papsmear tiga tahun sekali, apabila tidak ditemukan gejala, keluhan, ataupun pada deteksi awal. Namun, jika dokter menemukan gejala dengan resiko tinggi disarankan melakukan pap smear setiap tahun. Sementara untuk wanita hamil jika tidak ada kelainan boleh melakukan pap smear setelah melahirkan, minimal 3 bulan pasca lahiran.
Berikut adalah syarat untuk melakukan pap smear, antara lain:
1. Tidak melakukan hubungan intim selama 2 hari
2. Tidak menggunakan pembersih kewanitaan selama 3 hari
3. Tidak sedang menstruasi
Mengenal metode co- testing pap smear
Pada saat melakukan pap smear, dokter kandungan akan memeriksa dengan cara mengambil sedikit sampel jaringan dari leher rahim kemudian akan diperiksa di laboratorium. Hasil pemeriksaan pap smear hampir 90% adalah normal. Pada kasus pap smear abnormal, tidak selalu menandakan bahwa wanita tersebut mengidap kanker, namun perlu pemeriksaan lanjutan.
Sejalan dengan perkembangan teknologi kedokteran, Eka Hospital saat ini sudah menyediakan pemeriksaan kanker serviks secara dini melalui pemeriksaan co-testing pap smear. Ini merupakan versi terbaru dari pemeriksaan pap smear konvensional yang dapat memberikan hasil lebih akurat dan sudah banyak digunakan di negara berkembang, termasuk di Indonesia.
Co-testing pap smear merupakan bentuk baru dari pemeriksaan yang menggabungkan pemeriksaan pap smear dan tes DNA HPV. Dengan tes DNA HPV, kita bisa mendeteksi adanya keberadaan virus HPV di dalam tubuh, sedangkan pemeriksaan pap smear berguna mendeteksi keberadaan sel- sel abnormal pada leher rahim yang berpotensi berubah menjadi sel kanker. Dengan demikian, metode co-testing pap smear dapat membantu dokter untuk mendeteksi kanker stadium awal lebih dari tes pap smear saja.
Untuk lebih menjaga kesehatan kewanitaan Anda, jangan sampai mengabaikan pemeriksaan pap smear. Melakukan tindakan pencegahan merupakan kunci awal Anda menjaga kesehatan. Pap smear yang dilakukan secara rutin, dapat membantu deteksi kanker serviks sedini mungkin dan mencegah akibat fatal yang bahkan bisa menyebabkan kematian. (*)
Dr. Muhhamad Yusuf, SpOG (K), Onk
Konsultan Ginekologi Onkologi Eka Hospital BSD