Bisniscorner.com – Pemerintah Indonesia menetapkan nama Sheikh MOHAMED BIN ZAYED (MBZ) sebagai nama Jalan Layang untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Peresmian penamaan jalan layang terpanjang di Indonesia ini dilakukan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin (12/4/2021) di lokasi akses masuk Jalan Layang Tol Arah Cikampek Km 10 A Jakarta – Cikampek.
Peresmian perubahan nama jalan layang tersebut ditandai dengan penekanan
tombol sirine oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno didampingi Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, Duta Besar Uni
Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri, Duta Besar
Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis, dan Direktur Utama PT Jasa Marga
(Persero) Tbk Subakti Syukur.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam sambutannya mengatakan, latar
belakang pemberian nama JALAN LAYANG MBZ Sheikh MOHAMED BIN ZAYED adalah
penghormatan bagi Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik
di bidang sosial dan budaya dan ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia. Di
bidang ekonomi UEA merupakan salah satu negera dengan investasi terbesar di
Indonesia khususnya di bidang infrastruktur. Sebelumnya nama Presiden Joko
Widodo juga telah dicanangkan sebagai nama salah satu jalan tol strategis di
negara penghasil minyak tersebut.
“Perlu kami sampaikan juga sebelumnya nama jalan Presiden Joko
Widodo juga telah dicanangkan di Abu Dhabi pada sebuah jalan yang strategis
antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju ke arah kompleks kedutaan.
Ini juga merupakan sebuah penghormatan pada bangsa Indonesia yang diberikan
oleh pemerintah UEA khususnya Sheikh Mohamed Bin Zayed. Jadi, itulah latar belakang
dari perubahan nama ini,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy
Rahardian dalam laporannya mengatakan, perubahan nama ini ditetapkan melalui
Keputusan Menteri PUPR nomor 417 KPTSM tanggal 8 April 2021 lalu. Dimana
keputusan tersebut menetapkan nama jalan tol Jakarta Cikampek II Elevated
menjadi JALAN LAYANG MBZ Sheikh MOHAMED BIN ZAYED. “Dengan diresmikannya
nama jalan ini semoga dapat meningkatkan kerjasama dan hubungan diplomatika
antara Indonesia dan UEA,” jelasnya.
Menurut Hedy, jalan tol Jakarta Cikampek II elevated ini memiliki
panjang 36,4 kilometer, di mana konstruksinya dikerjakan sejak awal 2017 dan
telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019 lalu.
“Dengan kepadatan lalu lintas sebesar 200 ribu kendaraan per hari, jalur
ini merupakan urat nadi perekonomian Indonesia dan berada di kawasan industri
dan permukiman yang berkembang pesat di timur Jakarta,” ungkapnya.
Sementara, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid
Aldaheri menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia. Kerja sama
antara Indonesia dan UEA mulai menuju perubahan dari kerja sama konvensional di
bidang minyak, gas, dan pelabuhan menuju kerja sama di bidang baru seperti
pendidikan, kesehatan, investasi, agrikultur, ritel, dan sebagainya,” kami
sangat bangga dan senang mendapatkan kesempatan ini, kami mengapresiasi
Indonesia dan juga hubungan dua negara secara positif,” terangnya.
Jalan Tol Jakarta – Cikampek II (Elevated) merupakan jalan tol layang
terpanjang di Indonesia yang membentang panjang dari wilayah Junction Cikunir
hingga Karawang Barat dan melintasi beberapa bangunan perlintasan eksisting
berupa Overpass, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), atau Simpang Susun pada
Jalan Tol Jakarta – Cikampek eksisting. Sehingga pada konstruksinya telah
dilakukan penyesuaian berupa peninggian elevasi struktur elevated dengan tetap
memperhatikan kualitas pemenuhan ketentuan dan persyaratan teknis yang berlaku.
Jalan Tol Japek II Elevated yang telah beroperasi tersebut telah menjadi
salah satu solusi kemacetan yang sering terjadi di ruas vital tersebut. Ruas
tol Japek II Elevated merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan
menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia
karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek. Adapun tujuan dibangunnya
jalan tol ini adalah untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek
Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh
tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang),
khususnya golongan I non-bus.
Pembangunan Jalan Tol Layang Japek dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita
Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk (Kerjasama Operasi).
Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga
Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga
(Persero) Tbk dengan nilai investasi sebesar Rp. 16.2 Triliun.
Turut mendampingi Menteri Basuki, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo,
Pejabat Fungsional Assessor Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Utama Anita
Firmanti, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang
Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Jalan Bebas
Hambatan Budi Harimawan Semihardjo, Kepala BPJT Danang Parikesit, Sekretaris
BPJT Triono Junoasmono, Kepala Biro
Komunikasi Publik Krisno Yuwono. (Rls)