Bisniscorner.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencanangkan Gerakan Bangun Rumah Subsidi Berkualitas sekaligus membuka Pelatihan 3000 Tenaga Kerja Manajemen Konstruksi bagi Pengembang, di Auditorium Kementerian PUPR, Selasa (18/05/2021). Acara ini merupakan upaya Kementerian PUPR dalam memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono mengatakan, pelatihan tenaga kerja manajemen konstruksi yang akan
diikuti lebih kurang 3000 peserta di seluruh Indonesia ini baru sebagian dari
banyaknya minat masyarakat yang ingin mengikutinya. “Faktor Sumber Daya
Manusia (SDM) masih memiliki peran yang sangat besar dalam mewujudkan rumah
berkualitas disamping penggunaan teknologi informasi,” kata Menteri
Basuki.
Menteri Basuki menambahkan,
program perumahan ini masih tetap menjadi prioritas Presiden RI Joko Widodo
(Jokowi). “Meskipun adanya refocusing anggaran saat pandemi COVID -19,
subsidi perumahan tetap ditingkatkan demi mempercepat pemenuhan kepemilikan
rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia”. ujarnya
Gerakan tersebut diwujudkan
melalui bantuan pembiayaan perumahan oleh Pusat Pengelolaan dan Pembiayaan
Perumahan (PPDPP), Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum
dan Perumahan (DJPI), Kementerian PUPR. Bantuan tersebut meliputi, Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Pembiayaan Perumahan
Berbasis Tabungan (BP2BT), dan Subsidi
Bantuan Uang Muka (SBUM).
Menteri Basuki juga berharap
gerakan ini dapat menggairahkan iklim usaha industri perumahan selain
konstruksi itu sendiri. “Persespi rumah subsidi yang berkualitas rendah
harus dihilangkan. Saat ini rumah subsidi harus menjadi rumah yang berkualitas
dan layak huni. Bukan saja bangunannya tetapi juga lingkungannya.” ucapnya
Selain itu, penggunaan
aplikasi Sistem Pemantauan Konstruksi (SiPeTruk) juga turut mempermudah proses
pembangunan rumah susbsidi. Dengan aplikasi ini baik pemerintah, masyarakat,
dan pemangku kepentingan lainnya dapat memastikan setiap proses konstruksi
berjalan secara akuntabel dan transparan.
Direktur Utama (Dirut) PPDPP
Arief Sabaruddin menyampaikan, gerakan ini diharapkan dapat memberi kontribusi
pemerintah untuk masyarakat terutama dalam bentuk rumah bersubsidi. Sedangkan
pelatihan tenaga kerja ini akan dilaksanakan secara daring melalui 3 batch
mengingat situasi pandemi sekarang. “Kami menggunakan pelatihan reguler
dengan modul eksisting dari bina konstruksi dan ditambahkan modul aplikasi
berbasis IT untuk pelatihannya,” ucapnya. Pelatihan tidak dipungut biaya
dan meskipun pelatihan dilaksanakan secara daring, materi yang diterima peserta
akan sama layaknya pelatihan reguler.
Pada acara ini dilakukan
penandatanganan dan pembacaan komitmen bersama Gerakan Bangun Rumah Subsidi
Berkualitas oleh 21 ketua asosiasi pengembang perumahan dilanjutkan dengan
pembukaan pelatihan oleh Menteri PUPR. Asosiasi pengembang perumahan tersebut
yaitu, REI (Real Estate Indonesia), APERSI (Asosiasi Pengembang Perumahan dan
Permukiman Seluruh Indonesia), HIMPERRA (Himpunan Pengembang Permukiman dan
Perumahan Rakyat), APERNAS (Asosiasi Pengembang Rumah Sederhana Sehat
Nasional), PI (Pengembang Indonesia), ASPRUMNAS (Asosiasi Pengembang dan
Pemasar Rumah Nasional), PIN (Asosiasi Properti Indonesia), APERSI Bersatu,
PERWIRANUSA (Perkumpulan Wirausahawan Rumah Rakyat Nusantara), ASPERI (Asosiasi
Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia), APERNAS Jaya, ASPRIN (Asosiasi
Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia), APPERINDO (Asosiasi Pengusaha Perumahan
Indonesia), PARSINDO (Perkumpulan Pengembang Realestat Indonesia), PERPESMA
(Asosiasi Perkumpulan Pengembang Sukses Bersama), APPEPI (Asosiasi Penyiapan
dan Penyediaan Papan Indonesia), DEPRINDO (Developer Properti Indonesia),
AP2ERSI (Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia), APSI (Asosiasi
Properti Syariah Indonesia), Perkumpulan APERSI, dan (Perumnas) Perumahan
Nasional.
Turut hadir dalam acara ini
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Zainal Fatah, Dirjen Perumahan Khalawi
Abdul Hamid, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan
Kementerian PUPR Eko Heri Purwanto, Dirjen Bina Konstruksi Trisasongko Widianto,
Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja,
Kepala Biro Komunikasi Publik Krisno Yowono dan 3000 tenaga kerja manajemen
konstruksi sebagai peserta pelatihan yang mengikuti secara daring. (Rls)