Bisniscorner.com – Memanfaatkan hari libur memperingati lahirnya Pancasila pada Selasa (1/6/2021), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau sejumlah progres pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kunjungannya kali ini, Menteri Basuki meninjau penataan kawasan Pulau Rinca, Penataan Pantai Marina Bukit Pramuka, dan penataan trotoar Jalan Soekarno-Hatta atas.
Menteri Basuki menargetkan
sejumlah pekerjaan pendukung pariwisata DPSP Labuan Bajo rampung sebelum akhir
tahun 2021 untuk mendukung produktivitas di sektor pariwisata pada tatanan
normal baru (new normal) Pandemi COVID-19. Selain menargetkan penyelesaian
pekerjaan, Menteri Basuki juga mengingatkan pentingnya penghijauan pada
infrastruktur yang dibangun sebagai aspek konservasi lingkungan.
“Untuk di Pulau Rinca,
progres fisik pembangunan Pengaman Pantai Loh Buaya Pulau Rinca sudah 87,3% dan
fasilitas penunjang wisata Pulau Rinca sudah 58,7%. Ditargetkan Agustus 2021
harus selesai. Lakukan penghijauan penanaman pohon yang besar, juga pada jalur
yang tidak terlewat kontruksi,” kata Menteri Basuki.
Selain penghijauan, khusus di
Pulau Rinca Menteri Basuki menginstruksikan agar dilakukan pengeboran dari
sumber mata air untuk menambah pasokan air baku. “Jangan ambil sumber air
dari Labuan Bajo, upayakan pengeboran mata air scara maksimal,” ujarnya.
Untuk melindungi Taman
Nasional Komodo sebagai World Heritage Site UNESCO yang memiliki Outstanding
Universal Value (OUV), Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air (Ditjen SDA) dan Ditjen Cipta Karya melaksanakan penataan kawasan Pulau
Rinca dengan penuh kehati-hatian.
Dalam bidang SDA, penataan
kawasan Pulau Rinca dilakukan melalui pembangunan Pengaman Pantai Loh Buaya
Pulau Rinca yang telah dimulai sejak September 2020 lalu. Pekerjaannya
meliputi pembangunan tembok laut
sepanjang 100 meter (m), pembangunan dermaga (80 m), dermaga apung (40 m)
sebanyak 2 buah, elevated deck pada ruas eksisting berfungsi sebagai jalan
akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger,
guide dan peneliti yang dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu
aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan
pengunjung. Total nilai kontraknya sebesar Rp50,11 miliar.
Sementara di bidang Cipta
Karya penataan kawasan Pulau Rinca berupa fasilitas penunjang wisata meliputi
bangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort,
guest house dan kafetaria, serta bangunan penginapan untuk para ranger, pemandu
wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan
habitat komodo.
Setelah meninjau progres
penataan kawasan Pulau Rinca, Menteri Basuki meninjau progres penataan Pantai
Marina Bukit Pramuka di zona 3&5 serta zona 1&2. “Untuk di zona 1
dan 2 saya minta September 2021 selesai, disusul zona 3 dan 5 November 2021 selesai.
Lakukan juga penghijauan dengan ditanami pohon yang besar agar teduh seperti
Pohin Ketapang Kencana,” pesan Menteri Basuki.
Terakhir Menteri Basuki juga
meninjau kondisi terkini penataan trotoar Jalan Soekarno-Hatta atas yang
konstruksinya telah rampung 100% dengan biaya Rp60,36 miliar. “Karena ini
masih dalam masa pemeliharaan setelah kontrak konstruksi, saya minta agar tetap
diperhatikan kebersihannya agar tidak kotor,” tuturnya.
Turut hadir dalam peninjauam
tersebut Wakil Gubernur NTTJosef Nae Soi, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta
Karya Diana Kusumastuti, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Kepala Balai Wilayah
Sungai Nusa Tenggara II Kupang Agus Sosiawan, Kepala BPJN NTT Muktar
Napitupulu, Kepala BPPW NTT Herman Tobo. (Rls)