Bisniscorner.com – Sebagai upaya pengelolaan Sumber Daya Air (SDA), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia salah satunya dengan membangun embung. Salah satu embung yang baru dimulai pembangunannya adalah Embung Sanur di Desa Sanur Kauh, Kecamatan Selatan, Kota Denpasar, Bali sebagai daerah konservasi air serta pariwisata di Kota Denpasar.
“Di beberapa daerah masih
terdapat masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih. Realitas
seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan
infrastruktur salah satunya melalui pembangunan embung” kata Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono.
Kepala Balai Wilayah Sungai
Bali-Penida Maryadi Utama mengatakan, sebagai daerah konservasi air, embung ini
akan menampung serta mereduksi air banjir yang bermuara di Tukad Loloan dan
Tukad Enjung. Menurutnya, pembuatan embung ini merupakan usulan dari Pemkot
Denpasar kepada Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Pasar Badung pada
tanggal 18 Mei 2019 lalu.
“Pembangunan embung ini
merupakan Program Direktif Presiden RI, dan menurut arahan Menteri PUPR agar
embung Sanur segera dibangun,” kata Maryadi dalam acara peletakan batu
pertama (groundbreaking) Embung Sanur, Kamis (27/5/2021) lalu.
Dikatakan Maryadi, pembangunan
embung Sanur ini akan dilaksanakan dalam dua tahapan. Tahap pertama dilakukan
tahun anggaran 2021 dan tahap kedua menggunakan anggaran tahun 2022.
“Kontrak pembangunannya
telah dilaksanakan pada 31 Maret 2021 dengan progres mencapai 2,35%. Pembangunan
dilaksanakan Kontraktor Pelaksana PT. Undagi Jaya Mandiri, serta Konsultan
Supervisi PT. Gaharu Sempana KSO PT. Kencana Adhi Karma dengan total biaya
sebesar Rp 14,601 miliar berasal dari APBN Kementerian PUPR,” tutur
Maryadi.
Pembangunan Embung Sanur
dilaksanakan diatas lahan Tahura kurang lebih 2,3 ha dengan luas kolam Embung
sebesar 0,96 hektar, dengan Kapasitas Tampungan 34.500 m3. “Tinggi tanggul dari
dasar tampungan yakni 5.18 meter. Sehingga dengan pembangunan embung ini bisa
mereduksi banjir, sebagai daerah konservasi air dan pariwisata di Kota
Denpasar,” kata Maryadi.
Ia menjelaskan, untuk di tahun
2021 pekerjaan akan difokuskan pada penyelesaian bentuk embung dan pembangunan
tiang pancang. Sedangkan penataan lanjutan termasuk pembangunan sarana
penunjang akan dilakukan tahun 2022.
Menurutnya di sekeliling
embung akan dibangun jogging track sepanjang 1.5 meter yang juga dilengkapi
gazebo. Sehingga selain menanggulangi banjir di wilayah Sanur khususnya wilayah
Bumi Ayu Sanur dan Sekuta, juga menjadi daya tarik wisata di Denpasar.
Wali Kota Denpasar, IGN Jaya
Negara mengatakan setiap musim hujan terutama dengan durasi lebih dari 3 jam,
kawasan Bumi Ayu Sanur dan Sekuta selalu terjadi genangan. “Kami atas nama
masyarakat Kota Denpasar mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya karena telah
menindaklanjuti usulan kami ini. Nantinya, selain menjadi pengendali banjir,
embung ini akan menjadi obyek pariwisata Kota Denpasar Desa Sanur. Kami doakan
untuk tahap pembangunan I dan II pembangunan ini berjalan dengan lancar,”
ujarnya. (Rls)