Bisniscorner.com – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan peninjauan di Pasar Legi, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (12/06/21). Peninjauan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Menteri Basuki di Provinsi Jawa Tengah, untuk melihat progres percepatan pembangunan infrastruktur dalam memulihkan perekonomian akibat Pandemi COVID-19.
Puan Maharani menjelaskan
bahwa salah satu pasar terbesar yang ada di Surakarta ini dapat menampung
hampir 2000-an pedagang. “Kedatangan saya kesini untuk melihat langsung
progres pembangunan Pasar Legi akibat kebakaran yang terjadi dua kali, yaitu
tahun 2018 dan 2020. Insyaallah renovasi
Pasar Legi selesai November 2021 sehingga para pedagang yang berada di pasar
darurat bisa segera kembali.” tambahnya.
Direktur Prasarana Strategis
Dirjen Cipta Karya Iwan Suprijanto mengatakan pasar yang dibangun dengan konsep
Green Building dan bersertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tingkat Pratama
ini, memiliki lahan seluas 21,9 ribu m2 dan luas bangunan sebesar 31 ribu m2.
“Bangunan pasar terdiri
dari 4 Zona yaitu Blok A, Blok B, Blok C, dan Blok D yang masing-masing
memiliki gedung 3 Lantai terdiri dari Lantai Semi Basement, Lantai Dasar, serta
Lantai Atap. Sedangkan penataan di dalam area pasar mencakup 337 unit Kios,
1.932 unit Los, dan 250 unit Plataran.” kata Iwan saat menjelaskan di
depan Ketua DPR RI Puan dan Menteri Basuki.
Kepala Balai Prasarana
Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Jawa Tengah, Direktorat Jenderal (Dirjen)
Cipta Karya Kementerian PUPR Sugihardjo mengatakan renovasi Pasar Lagi telah
mencapai progres 47,53%. Keberadaan Pasar Legi ini diharapkan dapat
meningkatkan fungsi sarana perdagangan rakyat yang rapih dan bersih serta
memiliki nilai estetika dan tidak terlihat kumuh dalam penataannya.
Penerapan konsep Green
Building pada Pasar Legi, akan memberikan ruang sirkulasi udara dan pencahayaan
yang lebih baik, sehingga dapat menghemat penggunaan daya listrik bagi para
pedagang. Fasilitas Umum yang tersedia diantaranya Area Parkir, Masjid, Kantor
Pengelola, Ruang Paguyuban (SPTI & IKAPAGI), Ruang Kesehatan, Ruang
Laktasi, serta Shelter Angkutan Umum.
Menurut Ahmad (37) salah satu
pedagang Pasar Legi, menyatakan bahwa para pedagang sangat berharap pasar ini
cepat selesai, “Biar tempatnya jelas, tidak di pinggiran jalan lagi, jadi
lebih nyaman.” ucapnya.
Renovasi Pasar Legi dilakukan
sejak 2020-2021 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
sebesar Rp104,3 miliar. Sedangkan dalam konstruksinya dikerjakan oleh PT
Pembangunan Perumahan Urban (Persero) sebagai pelaksana konstruksi dan PT Yodya
Karya (Persero) Wilayah 1 sebagai manajemen konstruksi, dengan lingkup
pekerjaan renovasi secara menyeluruh.
Renovasi pasar oleh
Kementerian PUPR ini merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No.43 Tahun
2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana
Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Selain Pasar Legi Surakarta yang masih dalam proses pembangunan,
hingga saat ini Kementerian PUPR telah selesai melakukan rehabilitasi terhadap
7 (tujuh) pasar, dari target 14 pasar hingga tahun 2024, diantaranya, Pasar
Legi Ponorogo, Pasar Klewer Timur Surakarta, Pasar Benteng Pancasila Mojokerto,
Pasar PON Trenggalek, Pasar Pagi Kaliwungu, Pasar Renteng Lombok Tengah, dan
Pasar Pariaman.
Turut mendampingi Menteri
Basuki, Wali Kota Surakarta, Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan
Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Prasarana Strategis Dirjen Cipta
Karya Iwan Suprijanto, Kepala Biro Komunikasi Publik Krisno Yuwono, Kepala BPPW Provinsi Jawa Tengah Sugihardjo
dan Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Wilayah II Provinsi Jawa Tengah
Endra Bekti Nusantara. (Rls)