Bisniscorner.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong penyelesaian pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) di Provinsi Jawa Barat sepanjang 60,10 km yang akan terhubung dengan Jalan Tol Akses Bandara Kertajati. Jalan tol ini diharapkan tuntas seluruhnya di akhir 2021 untuk mendukung fungsi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
meminta seluruh pihak terus
berkoordinasi dan berupaya keras untuk mempercepat pembebasan lahan, sehingga
penyelesaian Tol Cisumdawu sesuai target akhir 2021. “Karena konstruksi
hanya dapat berjalan cepat jika lahan sudah tersedia,” kata Menteri Basuki.
Untuk mempercepat pengadaan
lahan, Kementerian PUPR melalui Satker Pengadaan Tanah Jalan Tol Wilayah I,
Ditjen Bina Marga terus meningkatkan koordinasi dengan instansi lain yaitu
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan
Nasional (BPN), Kepolisian Daerah, Kejaksaan Tinggi, dan instansi terkait
lainnya.
Berdasarkan data untuk Seksi I
Cileunyi – Rancakalong sepanjang 11,45 km konstruksinya mencapai 77,42% dengan
progres lahan 98,6%. Selanjutnya Seksi II Rancakalong – Sumedang sepanjang
17,05 km progres konstruksinya 91,99% dengan capaian lahan yang sudah bebas
sebesar 96,11%.
Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke
Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya
telah rampung 100% dan siap operasi menunggu penyelesaian konstruksi seksi 1
dan 2.
Kemudian untuk pembangunan
Seksi 4 Cimalaka – Legok sepanjang 8,20 km dan Seksi 5 Legok – Ujungjaya
sepanjang 14,9 km saat ini telah dimulai mobilisasi alat dan pekerjaan site
clearing dengan progres lahan masing-masing 48,13% dan 42,87%. Selanjutnya
Seksi 6 Ujungjaya – Dawuan sepanjang 6,06 km telah dimulai konstruksi pada
Seksi 6A dengan progres 36,83% dan Seksi 6B sebesar 11,84%.
Tol Cisumdawu terdiri dari 6
seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dari enam seksi, Seksi 1 dan 2
dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF)
guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan
oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT. Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan
nilai investasi Rp 8,41 triliun.
Dengan beroperasinya seluruh
ruas Jalan Tol Cisumdawu dan nantinya terhubung dengan Jalan Tol Akses BIJB
Kertajati akan mengurangi waktu tempuh dari Bandung sekitar 3 jam menjadi 1
jam. Dengan konektivitas yang semakin meningkat maka operasional bandara akan
semakin meningkat dan kompetitif, sehingga diharapkan bisa menggantikan Bandara
Husein Sastranegara di Bandung.
Kehadiran Tol Cisumdawu
sekaligus mendukung pengembangan kawasan “segitiga emas” Cirebon-Subang-Majalengka
(Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan baru, serta menjadi salah
satu tol dengan pemandangan yang indah seperti Tol Bawen-Salatiga karena
menyuguhkan panorama pegunungan di Bumi Priangan. (Rls)