Bisniscorner.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat tugas membangun 3 venue tambahan untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua tahun 2021. Ketiga arena olahraga tersebut adalah venue Sepatu Roda, Dayung, dan Panahan yang saat ini sudah dalam tahap akhir konstruksi dan ditargetkan selesai seluruhnya pada 31 Juli 2021.
Wakil Menteri PUPR John Wempi
Wetipo saat meninjau ketiga veneu tersebut berpesan agar dalam menyelesaikan
pembangunan di sisa waktu kurang dari dua bulan ke depan tetap memperhatikan mutu dan kualitas .
“Kita harapkan 3 venue yang masih dalam tahap pembangunan dapat selesai
sesuai target akhir Juli 2021. Kerja lebih keras sampai pelaksanaan PON XX
tetapi tetap menjaga kualitas,” ujar Wamen Wempi di Jayapura, beberapa
waktu lalu.
Sementara itu, Dirjen Cipta
Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengingatkan untuk memaksimalkan
penggunaan komponen dalam negeri untuk bahan material pembangunan ketiga venue.
“Saya berpesan utamakan menggunakan produk dalam negeri, jangan terlalu
cepat untuk mengimpor bahan material jika masih ada produk dalam negeri. Tadi
disampaikan untuk beberapa komponen ada yang impor, tetapi masih dalam taraf
wajar. Misalnya lintasan Sepatu Roda dari Korea, tetapi secara keseluruhan
perbandingannya masih 70% produk dalam negeri,” tutur Diana Kusumastuti.
Pembangunan ketiga venue
tambahan tersebut mulai dikerjakan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana
Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Ditjen Cipta Karya sejak 25 Februari 2020
dengan progres seluruhnya hingga 17 Juni 2021 mencapai mencapai 92,40%. Sebelumnya Kementerian PUPR
telah menyelesaikan empat venue utama yakni arena Aquatic dan Istora Papua
Bangkit di kawasan olahraga Kampung Harapan dan venue Cricket dan lapangan
Hockey (indoor dan outdoor) di kompleks olahraga Doyo Baru. Keempatnya sudah
diserahterimakan kepada Pemerintah Provinsi Papua.
Pembangunan venue tambahan
untuk Arena Sepatu Roda dibangun di atas lahan seluas 26.520 m2 dengan luas
bangunan 6.067 m2 di daerah Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura. Beberapa
sarana dan prasarana pendukung venue selesai dikerjakan seperti tribun
berkapasitas 650 orang, sistem penerangan untuk lintasan 1.501 lux dan
penerangan safe zone 449 lux, sistem tata suara, dan scoring board. Secara
keseluruhan progres konstruksi Arena Sepatu Roda mencapai 98,59%.
Kemudian arena olahraga Dayung
dibangun tidak jauh dari Jembatan merah Youtefa yang membentang di atas Teluk
Youtefa. Pekerjaan venue Dayung diawali dengan pembangunan pengaman pantai
berupa reklamasi seluas 10.000 m3 oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua, Ditjen
Sumber Daya Air. Selanjutnya di area reklamasi dibangun gudang perahu seluas
1.750 m2, ponton modular 521 m2, gangway 2 unit, dan 1 unit menara finish
setinggi 14,4 meter. Sementara di area perairan dipasang 1 unit menara start, 5
unit menara pantau, 8 unit penanda jarak, 8 unit pancang penahan, dan 2 unit
obstacle canoe slalom.
Lintasan dayung dibangun
sepanjang 2.200 meter dengan lebar 81 meter (9 lintasan) dengan kontraktor
pelaksana PT Nindya Karya (Persero) menggunakan biaya APBN sebesar Rp 16,9
miliar. Saat ini progres pembangunan venue Dayung PON Papua sudah mencapai
52,6%.
Terakhir Arena Panahan
dibangun di kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur,
Kabupaten Jayapura. Venue ini dibangun di atas lahan seluas 40.863 m2 dan
memiliki luas bangunan 1.217 m2 dengan landsekap pegunungan Cycloop yang
menjadi daya tarik arena Panahan PON Papua.
Lokasi venue Panahan
dilengkapi lapangan bertanding seluas 10.100 m2 dan lapangan latihan seluas 8.207 m2. Di mana
pada lapangan tanding dilengkapi sistem pembuangan air di bawah lapangan,
penerangan, dan tata suara. Saat ini progres keseluruhan pembangunan venue
Panahan mencapai 99,68%.
Hadir dalam tinjauan Wamen,
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI
IV Isma Yatun, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Iwan
Suprijanto, Kepala BPPW Papua Corneles Sagrim. (Rls)