Bisniscorner.com – Untuk mendukung geliat sektor pariwisata di Provinsi Sumatera Utara pasca Pandemi COVID-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba. Dukungan infrastruktur salah satunya telah diselesaikan pembangunan jalan akses wisata rohani menuju Patung Yesus yang terletak di Puncak Bukit Sibea-bea, Kabupaten Samosir.
Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap DPSP
direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku
dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk
melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Untuk pariwisata, pertama
yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru
promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan
tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah
merubah wajah kawasan dilakukan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak
bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Menteri Basuki.
Puncak Bukit Sibea-bea
memiliki kondisi geografis daerah dataran tinggi yang sebelumnya tidak memiliki
jalan akses yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Untuk menuju Bukit Sibea-bea dapat ditempuh melalui jalur
darat dalam waktu tempuh 2 jam dari Bandara Silangit melewati ruas jalan
Tele-Pangururan.
Selanjutnya Kementerian PUPR
melalui Ditjen Bina Marga membangun jalan akses sepanjang 2,5 km dengan
menggali bukit bebatuan menuju lokasi wisata Patung Yesus di Puncak Bukit Sibea-bea. Pekerjaan pembangunan dilaksanakan
oleh PT Matio Jaya Cemerlang dengan anggaran APBN senilai Rp Rp 23,3 miliar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
2.9 Provinsi Sumatera Utara Tambos M Nainggolan menyampaikan kendala yang
dihadapi dalam membangun akses menuju Puncak Bukit Sibea-bea adalah menggali
bukit dengan banyak bebatuan, sehingga harus mendatangkan peralatan khusus
seperti breaker untuk memecahkan batu-batu besar.
“Pembangunan Jalan Akses
Wisata Rohani sepanjang 2,5 km dimulai pada April 2020 dan rampung Januari
2021. Kemarin jalan ini sempat viral di media sosial karena jalannya yang
berkelok dan memiliki pemandangan yang cantik. Sebenarnya, kelokan dibuat untuk
memenuhi kriteria geometrik jalan agar tidak terjadi kecelakaan karena lokasi
jalan yang ada di perbukitan,” ujar Tambos M Nainggolan.
Jalan akses wisata rohani
Puncak Bukit Sibea-bea dikerjakan secara bertahap melalui 3 seksi yakni Seksi 1
sepanjang 1,4 km (STA 0+00-STA 1+438), Seksi 2 sepanjang 0,762 km (STA 0+00-STA
0+762), dan Seksi 3 sepanjang 0,3 km (STA 0+00-STA 0+300). Tahapan Provisional
Hand Over (PHO) atau serah terima pekerjaan sementara telah dilaksanakan sesuai
kontrak pada 29 Desember 2020.
Selain akses menuju wisata rohani Puncak Bukit Sibea-bea, Kementerian PUPR juga membangun sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan untuk mendukung konektivitas DPSP Danau Toba, diantaranya pembangunan jalan lingkar pesisir Danau Toba sepanjang 4 km, preservasi jalan dan jembatan lingkar Samosir, serta membangun Jembatan Aek Tano Ponggol dengan panjang penanganan 294 meter. (Rls)