Bisniscorner.com – Kehadiran seorang bayi merupakan anugrah terindah bagi orang tua, terutama sang ibu yang melahirkan. Kehamilan itu sendiri. Selain menjaga kesehatan diri sendirI, ibu hamil juga harus memikirkan pertumbuhan dan kesehatan janin yang dikandungnya. serta menjaga persediaan obat dan alat medis di rumah. Tapi bagaimana jika kehamilan tersebut berada di tengah pandemi Covid-19?
Seperti diketahui kasus
Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan, dimana yang terinfeksi sebanyak
2.115.364, yang sembuh 1.850.481, dalam perawatan 207.685, meninggal 57.138.
Menjaga kehamilan di tengah
Covid-19 bertujuan untuk menghindari paparan virus Corona. Cara menjaga
kehamilan, tentunya ibu hamil harus patuh terhadap protokol kesehatan, dan mengonsumsi
makanan bergizi.
Untuk itu Dokter RSU Tangsel,
dr. Agus Heriyanto, Sp.OG mengajak ibu hamil membahas Pandemi dan Hamilku dalam
kegiatan yang diselenggarakan melalui webinar pada Senin (28/6).
Dalam webinar tersebut dr.
Agus membahas antara lain efek Covid-19 pada kehamilan, efek Covid-19 pada
janin, gejala klinis pada kehamilan, ANC selama pandemi, penanganan persalinan
pada Covid-19, perawatan postpartum dan vaksinasi pada ibu hamil dan menyusui.
“Wanita hamil memiliki
kecenderungan penurunan daya tahan tubuh, memiliki resiko infeksi sama dengan
orang biasa, peningkatan resiko pada keadaan kehamilan dengan penyakit penyerta
seperti hipertensi, diabetes, asma dan penyakin jantung. Resiko terburuknya
hingga memerlukan ICU atau alat bantu nafas,” ujar dr. Agus.
Ibu Hamil Selama Pandemi
Selama kehamilan di tengah
Covid-19. Ibu hamil harus melindungi
diri dari paparan virus Corona. Yakni rajin mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 70%. Selalu pakai
masker saat keluuar rumah, misalnya saat pemeriksaan kehamilan di rumah sakit.
Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci dan menjaga
jarak dengan orang lain setidaknya 1 meter.
dr. Agus menekankan jangan
keluar rumah jika tidak penting banget. Hindari kontak dengan orang lain,
apalagi jika orang tersebut sedang sakit. Lebih diperhatikan, bagi ibu hamil
secara rutin membersihakan permukaan
benda yang sering disentuh, seperti ponsel, gagang pintu, meja makan, hingga
meja kerja, dengan disinfektan. Lebih sering
mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, serta rutin berolahraga untuk tingkatkan daya
tahan tubuh secara alami selama pandemi ini.
“Kegiatan olahraga tentu
sebaiknya dilakukan di rumah. Adapun jenis olahraga yang aman untuk dilakukan
oleh ibu hamil antara lain yoga, senam ibu hamil, pilates, dan peregangan
mandiri.” Ucapnya.
Perawatan Ibu Hamil di Tengah Covid-19
Ibu hamil masuk dalam kategori
kelompok rentan yang dapat terinfeksi Covid-19. Oleh karena itu, ibu hamil
harus melakukan sejumlah langkah pencegahan sekaligus penguatan kandungan di
masa pandemi ini.
Anda tetap perlu menjadwalkan
kunjungan ke rumah sakit atau klinik untuk pemeriksaan kehamilan rutin.
“Saat kunjungan dan
pemeriksaan harus dilakukan sesuai protokol kesehatan. Ibu hamil disarankan
untuk membuat janji terlebih dahulu sebelum datang memeriksakan kehamilan, agar tidak terlalu lama mengantre,” ujar dr.
Agus.
Lebih lanjut, dr. Agus
menjelaskan, pemeriksaan kehamilan selama pandemi perlu penyesuaian, ibu hamil
perlu lebih proaktif dalam mengawasi kesehatan janin.
Mengutip Kementerian Kesehatan
RI: Ibu yang usia kandungannya sudah
memasuki 20-28 minggu, perlu rutin mengawasi gerakan janin. Pastikan si kecil
setidaknya bergerak 10 kali dalam 2 jam. Selain pedoman di atas, Anda juga
dapat menambah proteksi dengan selalu menyimpan stok obat-obatan dan alat medis
di rumah, mulai dari termometer, masker, hand sanitizer, obat-obatan seperti
obat demam dan pereda nyeri, dan suplemen.
Berikut ini perawatan yang
diperlukan setelah persalinan selama pandemi Covid-19 tetap menerapkan protokol kesehatan. Antara lain :
- Rutin
cuci tangan, memakai masker jika keluar rumah, jaga jarak dari orang lain
minimal 1 meter. Sedangkan untuk bayi
yang baru lahir, harus melakukan pemeriksaan kesehatan untuk bayi,
seperti imunisasi.
- Konsultasikan
dengan dokter anak mengenai protokol yang perlu diikuti saat membawa sang buah
hati untuk vaksin.
- Tetap
berikan ASI untuk bayi yang berusia di bawah 1 tahun. Sehingga, sebisa mungkin,
jangan berhenti untuk memenuhi kebutuhan ASI si Kecil.
- Ibu
yang baru melahirkan, tetap disarankan untuk melakukan inisiasi menyusui dini
(IMD) dan kontak kulit-ke-kulit dengan buah hati sesegera mungkin, atau
setidaknya satu jam setelah bayi lahir.
Persalinan di Tengah Pandemi Covid-19
Dalam masa pandemi Covid-19, Kementerian
Kesehatan telah menyiapkan aturan penanganan persalinan di rumah sakit untuk
mencegah terjadinya penularan COVID-19 kepada ibu bersalin. Seperti sebaiknya
pada faskes yang terjamin keamanannya, pengantar sebaiknya hanya suami/wali, persalinan
sesuai indikasi obstetri, bila positif Covid-19
menjalankannya cukup bulan persalinan dapat ditunda habis sembuh, prinsip persalinan harus lancar dan
cepat, pengobatan Covid-19 harus sesuai
petunjuk dokter
Vaksinasi Ibu Hamil
Sementara untuk vaksinasi, saat ini POGI sedang memberikan rekomendasi ke Pemerintah dan Kemenkes (27 juni 2021) untuk pemberian vaksinasi pada ibu hamil, pemberian vaksinasi untuk ibu menyusui telah diizinkan. (Rls)