Bisniscorner.com – Pemerintah terus meningkatkan konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Disamping pembangunan jalan tol, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga melakukan pembangunan dan pemeliharaan jalan arteri nasional yang bertujuan memangkas biaya logistik agar daya saing produk Indonesia meningkat, salah satunya Jalan Lingkar Kota Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan
infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga
kenyamanan perjalanan pengendara. “Akses jalan yang semakin baik akan menunjang
perekonomian masyarakat di kawasan sekitar,” kata Menteri Basuki.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara Yohanis Tulak Todingrara mengatakan,
pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari dengan total panjang sekitar 33,00 km
bertujuan untuk membagi volume kendaraan yang akan melintasi Kota Kendari,
khususnya dari Pelabuhan Kendari ke Pusat Kawasan Industri Konawe, serta akses
menuju ke Bandara Haluoleo dari Kabupaten Konawe dan Konawe Utara.
Jalan lingkar Kendari juga
nanti akan menghubungkan Jembatan Teluk Kendari – Pelabuhan Bungkutoko (New
Port Kendari) – Kawasan Industri Konawe di Morosi, mendukung angkutan logistik
untuk kebutuhan masyarakat maupun untuk
pembangunan daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Pertumbuhan lalu lintas
di Kota Kendari yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara cukup besar,
dimana angkutan logistik yang masuk dan keluar Kota Kendari melewati jalan
dalam kota Kendari sehingga kerap menyebabkan kemacetan dan berpotensi
menyebabkan kecelakaan akibat jalan umum yang relatif belum standar, maka
Kementerian PUPR, Pemeritah Provinsi Sultra dan Pemerintah Kota Kendari
membangun Jalan Lingkar Kota Kendari,” ujar Tulak.
Pembangunan jalan lingkar
tersebut telah diinisiasi sejak tahun 2016 berupa kegiatan studi kelayakan,
AMDAL dan penyusunan DED. Pada tahun 2018 sampai tahun 2019, dimulai pembebasan
lahan dan pelaksanaan fisik berupa perkerasan aspal oleh Pemkot Kendari
sekitar 12.24 km.
“Pada tahun 2019 hingga
2020 Pemkot Kendari telah melaksanakan lanjutan pembangunan sekitar 8 km dengan
kontrak tahun jamak namun akibat Pandemi Covid 19 pekerjaan tersebut
direfocusing akhirnya pekerjaan tersebut tidak selesai, sehingga masih tersisa
sekitar 22 km yang belum teraspal. Pada
tahun 2021 hingga 2022, Kementerian PUPR akan melaksanakan pembangunan jalan
sepanjang 14 km,” tutur Tulak.
Saat ini menurutnya
pembangunan Jalan Lingkar Kota Kendari sepanjang 14 km sudah dimulai oleh BPJN
Sulawesi Tenggara menggunakan anggaran APBN senilai Rp 69,27 miliar dengan
kontrak tahun jamak yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa PT.Usaha Subur
Sejahtera, dan ditargetkan pengerjaan hingga tuntas atau selesai 100 % pada
Tahun 2022. “Progres konstruksinya sudah masuk pekerjaan penyiapan badan
jalan, galian saluran drainase dan Agregat kelas A. Jalan lingkar tersebut
dibangun dengan lebar aspal 7 meter,” ujar Tulak.
Dengan adanya jalan lingkar
tersebut, kondisi jalan dalam kota Kendari juga bisa lebih awet, karena
kendaraan besar memiliki jalur alternatif. Sehingga pada akhirnya diharapkan
juga akan menekan angka laka lantas di jalur tersebut.
Dengan keberadaan jalan
lingkar tersebut diharapkan nantinya juga akan memberikan dampak positif
peningkatan ekonomi masyarakat setempat lewat pemerataan pembangunan dengan
membuka peluang-peluang usaha, seperti membuka warung, restoran, dan
usaha-usaha ekonomi baru. (Rls)