Bisniscorner.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari tengah membangun sistem pengendalian banjir Kota Kendari dari hulu ke hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) Wanggu yang merupakan sungai utama yang melintasi Kota Kendari.
Pembangunan sistem pengendali
banjir ini dilakukan secara menyeluruh. Di bagian hulu dan tengah sedang
dibangun enam check dam yang berfungsi sebagai bangunan pengendali sedimen agar
kapasitas sungai tetap terjaga dan mengurangi sedimentasi di muara sungai. Di
bagian hulu pula akan dibangun Kolam Retensi Baruga/Nanga-nanga yang saat ini
masih pada tahap penyusunan dokumen lingkungan. Pada bagian tengah terdapat
Kolam Retensi Boulevard yang telah rampung, sedangkan di hilir akan dilengkapi
tanggul sungai hingga muara.
Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono mengatakan, penanganan banjir di Indonesia harus dilakukan secara
terintegrasi berdasarkan satuan wilayah sungai dari hulu ke hilir tanpa
dibatasi wilayah administrasi, sehingga diperlukan koordinasi yang baik antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
“Menurut saya rencana
penanganan Banjir Kota Kendari ini sangat bagus dan lengkap. Harapannya bisa
jadi contoh untuk pengendalian banjir perkotaan di wilayah lainnya,” kata
Menteri Basuki saat meninjau
kolam retensi atau waduk
pengendali banjir di kawasan Sungai Wanggu Jalan Boulevard Kota Kendari
Sulawesi Tenggara (Sultra) secara daring, Rabu (30/6/2021).
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang
Teknologi Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra
S. Atmawidjaja mengatakan, Kota Kendari dibelah oleh Sungai Wanggu sebagai
sungai utama. “Karena itu, kami fokus membangun sistem pengendali banjir
di Sungai Wanggu dengan mengadopsi sistem hulu – hilir karena akan berdampak
besar dalam mengurangi risiko banjir di Kota Kendari yang kerap terjadi,
seperti banjir besar pada 2013 lalu” ujar Endra.
Kepala Balai Wilayah Sungai
(BWS) Sulawesi IV Kendari Haeruddin C Maddi mengatakan, saat ini di bagian hulu
dan tengah telah dimulai pembangunan 6 check dam dengan total tampungan sebesar
69.720 m3. Pembangunannya dilaksanakan
sejak Februari 2021 dengan nilai kontrak Rp 35,71 miliar oleh kontraktor
pelaksana PT. Rizky Ilham Bersaudara dan ditargetkan rampung akhir Desember
2021. “Sekarang progres pembangunan enam check dam ini menuju ke
50%,” kata Haeruddin dalam laporannya kepada Menteri Basuki secara daring.
Selanjutnya di bagian hulu
Sungai Wanggu akan dibangun Kolam Retensi Baruga/Nangananga yang saat ini masih
pada tahap penyiapan dokumen lingkungan. Kolam retensi ini dirancang
dengan luas genangan 45 hektar dan volume tampungan kurang lebih 2 juta m3. “Ditargetkan rencana konstruksi
dapat dimulai pada tahun 2022,” ujar Haeruddin.
Sementara untuk Kolam Retensi
Boulevard yang telah rampung, pekerjaannya terbagi menjadi dua bagian
yaitu, kolam retensi hulu dan hilir.
Kolam retensi hulu dibangun diatas lahan 3 hektar dengan volume tampungan 150
ribu m3 dan untuk kolam retensi hilir dibangun seluas 5,9 hektar dengan daya
tampung 295 ribu m3. Pembangunannya dilaksanakan sejak Maret hingga Desember 2020
dengan biaya Rp30 miliar.
“Sedangkan untuk
pembangunan tanggul Sungai Wanggu pada 2014-2019 telah dibangun sepanjang 15,6
km, dan akan dilanjutkan sepanjang 2,9 km pada tahun 2022,” kata
Haeruddin. Kalau seluruh prasarana pengendali banjir ini bisa tuntas,
diperkirakan dapat mengurangi 80% kerentanan banjir di Kota Kendari.
Turut hadir dalam tinjauan
tersebut Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, Direktur Sungai dan Pantai Bob
A. Lombogia, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Airlangga Mardjono,
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sultra Yohanis Tulak Todingrara,
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari Haeruddin C. Maddi, dan
Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Wilayah Sultra Syaiful
Rijal. (Rls)