Bisniscorner.com – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) kembali
menyelenggarakan Wisuda pada Sabtu (10/7) secara daring. Mengusung tema
“Peluang Industri Kreatif dan Turisme Selama dan Pasca Pandemi”, UMN mengundang
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno untuk
memberikan sambutan. Di wisuda yang ke-20 ini, UMN meluluskan sebanyak 336
wisudawan yang siap menjadi insan kreatif di dunia kerja.
Wisuda XX UMN diselenggarakan
secara daring menggunakan aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung melalui
channel Youtube Universitas Multimedia Nusantara. Dimulai pukul 08.00, wisuda
berjalan dengan lancar hingga selesai pukul 12.00. Wisuda kali ini masih menggunakan
teknologi augmented reality dalam proses pemindahan toga wisudawan. Suasana
haru dan bahagia terlihat dari wajah-wajah wisudawan yang sebagian besar
didampingi orang tua dari rumah masing-masing.
Rektor UMN, Dr Ninok Leksono,
MA dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinan atas pandemi yang terjadi.
Namun, di balik keprihatinan tersebut, Ninok merasa kagum atas komitmen
wisudawan dalam menjalani proses belajar hingga selesai.
“Anda semua kami banggakan,
meskipun pandemi, anda semua bisa terus selesaikan tugas kuliah. Sungguh anda
semua adalah insan yang tabah. Jadikan ketangguhan ini untuk menjadi semangat
di perjalanan berikutnya,” ungkap Ninok.
Ninok juga berpesan terhadap
lulusan agar menyikapi era media sosial dengan kedewasaan. Terdapat banyak
informasi di media sosial, namun di saat yang sama juga banyak kebohongan.
Adanya kedewasaan dalam bermedia sosial, alumni nantinya dapat memilah
informasi. Hal ini menjadi modal penting dalam bersikap di era ini.
“Dengan kelulusan ini, anda
semua menjadi alumni UMN. Jadilah alumni yang membanggakan, baik bagi almamater
dan bagi bangsa dan negara. Terus kembangkan keahlian masing-masing untuk bisa
berkontribusi dalam perkembangan zaman,” tutup Ninok.
Ketua LLDIKTI Wilayah III DKI
Jakarta, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc. juga hadir memberikan sambutan. Salam
sambutannya, Agus mengungkapkan bahwa perguruan tinggi dituntut berlari kencang
karena pesatnya kemajuan teknologi di dalam berbagai industri.
“Perguruan tinggi harus
bergandengan tangan dengan industri untuk berjalan bersama. Program Merdeka
Belajar menjadi langkah dalam menjembatani keduanya,” ungkap Agus.
Melanjutkan sambutannya, Agus
memberikan apresiasi kepada UMN yang telah banyak menyumbang prestasi di
LLDIKTI Wilayah III. “UMN merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik
di LLDIKTI Wilayah III. Selama 16 tahun berdiri, terus memberikan sumbangsih
untuk masyarakat. UMN menjadi perguruan tinggi akreditasi A dengan fasilitas
& tenaga pendidik yang mumpuni,” ungkap Agus mengapresiasi UMN.
Turut hadir juga CEO Kompas
Gramedia, Lilik Oetama yang menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan UMN.
Lilik mengajak wisudawan untuk bisa terus berkarya dan menjadi lulusan yang
kreatif meski dalam kondisi yang sulit.
“Teruslah berinovasi dan
menjadi insan kreatif di tengah kondisi yang sulit akibat pandemi covid-19 yang
kita hadapi bersama saat ini. Jadikan tantangan ini menjadi penyemangat dan
pembelajaran diri untuk berani mengatasi segala rintangan demi menggapai masa
depan yang gemilang,” ungkap Lilik.
Pada kesempatan ini, Lilik
kembali mengingatkan ungkapan yang pernah disampaikan oleh pendiri Kompas
Gramedia dan UMN, Jakob Oetama kepada setiap lulusan UMN.
“Pendidikan tidak hanya
menghasilkan anak-anak muda yang punya ilmu, tetapi juga tahu untuk apa
ilmunya. Tetaplah menjadi pribadi yang produktif, adaptif, inovatif, dan
berprestasi merajut karya bagi almamater, sesama, dan Bangsa Indonesia,” ungkap
Lilik.
UMN Kembali Luluskan Wisudawan Terbaik dan Cendekia Utama
Pada wisuda XX UMN lulusan
terbaik diberikan kepada Carissa
Komalasari, Wisudawan prodi Informatika 2017. Carissa mendapat predikat ini
karena meraih prestasi akademik tertinggi dengan nilai IPK 3,98. Selama
berkuliah Carissa aktif mengikuti berbagai kegiatan termasuk menjadi asisten
laboratorium selama empat semester untuk empat mata kuliah yang berbeda.
Menurut Carissa, prestasi bisa
diraih dengan menetapkan tujuan dan motivasi di setiap saat. Pengalaman ini ia
dapat di program Mentoring UMN dimana program ini merupakan kegiatan memperkenalkan
budaya 5C Kompas Gramedia ke pada mahasiswa baru UMN.
“Dari program mentoring UMN
saya ditugaskan untuk menentukan goals dengan 5 SMART criteria yang ingin
dicapai. Goal saya saat itu masih seputar prestasi, sehingga relevan hingga
akhir perkuliahan. Kertas “Is My Goal S.M.A.R.T” inilah yang saya tempel di
depan meja kerja untuk memotivasi, and somehow it does work!,” ujar Carissa.
Tak hanya mengejar prestasi,
menurut Carissa mahasiswa harus perlu aktif untuk memperluas jejaring dan
pengetahuan. Selama di UMN ada banyak organisasi dan kegiatan yang bisa diikuti
sesuai minat masing-masing.
“Kita juga bisa jadi peserta
dan mendapat banyak insight baru dari seminar dan workshop yang diadakan
organisasi lain. Mau aktif menyusun acara, sangat possible. Mau ikut lomba,
wadahnya tersedia. Mau ikut kegiatan olahraga atau bela diri, ini juga tersedia
dan beragam. Dari segi akademis, para dosen khususnya prodi Informatika sangat
terbuka terhadap perspective lain, oleh sebab itu saya merasa nyaman untuk
berdiskusi, serta tentunya memperoleh banyak insight baru,” jelas Carissa yang
saat ini sedang merintis bisnis sembari bekerja sebagai Software Engineer di
KodeFox.
Prestasi berikutnya diraih
oleh Cecilia Angieta Winata, wisudawan Prodi Film 2017 yang meraih predikat
Cendekia Utama. Ia mendapat prestasi ini karena aktif mengembangkan soft
skillsnya selama berkuliah di UMN.
Cendekia Utama yang berhasil
meraih IPK 3,96 ini aktif mengikuti kegiatan, baik di dalam maupun di luar
kampus. Beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang sudah diikuti adalah
J-Cafe, Masterpiece Magz Generasi ke-6, dan organisasi lainnya.
Selama berkuliah, Cecilia
mengaku mendapat banyak dukungan fasilitas dari UMN. Laboratorium komputer dan
fasilitas peminjaman pen tablet yang dimiliki UMN sangat mendukung proses
perkuliahan mahasiswa yang mengambil peminatan Animasi ini.
“Hampir semua proses pembuatan
animasi dilakukan secara digital, laboratorium komputer yang dilengkapi dengan
hardware dan software mendukung mahasiswa sehingga bisa berkarya secara
maksimal. Fasilitas peminjaman pen tablet juga sangat bermanfaat, karena banyak
mahasiswa yang tidak memungkinkan untuk membawa pen tablet-nya ke kampus,
sehingga mahasiswa bisa pinjam dan menggunakannya sesuai durasi kelas,” ungkap
Cecilia.
Cecilia yang saat sudah
bekerja sebagai ilustrator di Ayoo Kreasi juga mengungkapkan lingkungan kampus
UMN sangat nyaman dan kondusif untuk proses belajar.
“Lingkungan UMN enak banget
untuk dijadikan tempat perkuliahan. Banyak penghijauan jadi udara lumayan
segar, tata letak ruangan dan gedung dibuat kondusif sehingga tidak mengganggu
kelas-kelas lain, serta stafnya sangat ramah dan mau membantu mahasiswa,”
ujarnya.
Pada periode Wisuda XX ini,
juga terpilih wisudawan terbaik yang mewakili masing-masing program studi
(prodi). Di program sarjana, terpilih sebelas wisudawan terbaik yakni: Carissa Komalasari S. dari prodi Informatika;
Jupriadi T. dari prodi Manajemen; Cecilia Angieta Winata dari prodi Film; Elisa
dari prodi Akuntansi; Kevin Alexander dari prodi Sistem Informasi; Eldad Efata
dari prodi Desain Komunikasi Visual; Markus Aminius Gielbert dari prodi Teknik
Fisika; Esther Shakadina Abiel Husodo dari prodi Ilmu Komunikasi; Nathasya
Danniella Djapri dari prodi Jurnalistik; Michelle Faustine Gunawan dari prodi
Arsitektur; Emilio Yudhatama dari prodi Teknik Elektro. Sementara untuk program
pascasarjana Magister Manajemen Teknologi, Kevin Suryadi terpilih menjadi
Wisudawan Terbaik dan Stefanus Bambang Widiatnolo terpilih menjadi Cendekia
Utama.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Ajak Wisudawan Jadikan Krisis Menjadi Peluang Bisnis
Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno turut memberikan sambutan dalam wisuda UMN
kali ini. Sandiaga menyampaikan bahwa pandemi kali ini menciptakan berbagai
ekosistem yang baru. Ekosistem baru yang bertumbuh didominasi pada penggunaan
media digital. Media digital dengan beragam bentuk ini menuntut para pelaku di
dalam ekosistem untuk turut beradaptasi dan bertransformasi.
“Mari kita bangun sinergi
untuk pulihkan perekonomian nasional dengan terus melakukan inovasi, adaptasi,
dan kolaborasi,” ajak Sandiaga dalam sambutannya sebagai Menteri Parekraf.
Sebagai seorang pengusaha,
Sandiaga menyampaikan bahwa bisnis terbaik mampu memiliki peluang untuk tumbuh
berkembang saat krisis. Maka, krisis akibat pandemi ini bisa dijadikan
kesempatan bagi siapapun dalam membangun bisnis yang terbaik.
“Saya yakin jika sebagian
(wisudawan-wisudawati) memulai bisnis setelah diwisuda nanti, peluang untuk
menjadi sukses semakin besar. Semoga pengetahuan dan keterampilan yang sudah
didapat bisa diaktualisasikan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap
Sandiaga mendorong wisudawan untuk berkarya.
Di akhir, Sandiaga menutup
sambutannya dengan mengingatkan kembali pesan pendiri Kompas Gramedia, Jakob
Oetama yang disampaikan kepadanya. Jakob Oetama berpesan padanya untuk terus
berusaha berkontribusi dalam hidup berbangsa dan bernegara. Sandiaga berharap,
lulusan kampus yang juga didirikan Jakob Oetama ini bisa ikut memaknai pesan
ini.
“Pak Jakob Oetama pernah
menyampaikan kepada saya, bahwa teruslah memberikan yang terbaik kepada bangsa
dan negara, sukses untuk kita semua!” tutup Sandiaga. (Rls)