Bisniscorner.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Kalimantan Selatan Direktorat Jenderal Bina Marga tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meter di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Saat ini progres konstruksinya telah mencapai 90,30% dan direncanakan selesai pada September 2021.
Menteri PUPR Basuki
Hadimuljono mengatakan, keberadaan jalan nasional dan jembatan diharapkan dapat
mendukung kegiatan ekonomi kawasan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Keberadaan Jalan Lintas
Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya dimana
jalan tersebut melewati area perkebunan seperti sawit, karet dan pertambangan.
Jadi akan mempercepat transportasi logistik,” kata Menteri Basuki.
Kepala BPJN Kalimantan Selatan
Syauqi Kamal mengatakan, saat ini pekerjaan pondasi dan jembatan pendekat
berupa struktur pileslab telah sepenuhnya rampung. “Pada sisa masa
pelaksanaan pekerjaan tahun ini, kami fokus pada penyelesaian pekerjaan
struktur pada bentang utama jembatan, pekerjaan jalan akses dan frontage, serta
pekerjaan minor lainnya. Masa pelaksanaan pekerjaan fisik akan berakhir pada tanggal
15 September 2021 dengan masa pemeliharaan selama 2 tahun,” tuturnya.
Syauqi menambahkan bahwa
sebelum Jembatan Sei Alalak dioperasikan, akan dilaksanakan laik fungsi
jembatan dan uji laik fungsi jalan. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan
kondisi dan keamanan jembatan dapat dilalui oleh kendaraan sesuai dengan
peruntukannya.
Jembatan Sei Alalak dibangun
untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun
dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Penggantian jembatan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan
Selatan yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.
Di tengah Pandemi COVID-19
proses konstruksi diupayakan tetap berlangsung agar pelaksanaan Penggantian
Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin-Kabupaten Barito Kuala
sekaligus menjadi ikon baru Provinsi Kalimantan Selatan ini dapat diselesaikan
tepat waktu sesuai target.
Bentang utama jembatan Sei
Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung
dan pertama di Indonesia. Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 – 2021 senilai Rp 278 miliar
dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema
pekerjaan tahun jamak (multiyears).
Pembangunan Jembatan Sei
Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton,
lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka
baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton. Selain itu, juga
telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan
masa layanan hingga 100 tahun.
Lingkup pekerjaan pembangunan
jembatan meliputi bentang utama dengan struktur cable – stayed sepanjang130
meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan pekerjaan oprit
jembatan dengan panjang 425 meter. (Rls)