Connect with us

Breaking News

Sequis Bagi Tips Cara Jaga Bumi Sekaligus Bijak Kelola Finansial 

Published

on

Bisniscorner.com – Hari Bumi atau Earth Day diperingati oleh jutaan orang di seluruh dunia pada tanggal 22 April demi sebuah pesan yang kuat namun sering terabaikan, yakni setiap individu haruslah mengambil peran untuk melestarikan bumi demi kelangsungan hidup kita saat ini dan agar bumi tetap layak  bagi generasi mendatang.

Menjaga bumi identik dengan isu perubahan iklim akibat pemanasan global sehingga memerlukan kesadaran kolektif. Banyak aspek terkait untuk menanggulangi kerusakan bumi yang lebih fatal. Misalnya, dari apa yang kita konsumsi agar sampah yang dihasilkan dapat dikelola, bagaimana kita berhemat menggunakan bahan bakar dan praktik gaya hidup yang mendukung hemat energi.

Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto mengungkapkan bagaimana cara kita mengelola keuangan dapat mencerminkan tingkat kepedulian kita pada lingkungan, misalnya apakah barang-barang yang kita beli dapat meminimalkan pencemaran lingkungan, apakah kita dapat berhemat sehingga berkesempatan meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan apakah kita berinvestasi pada entitas yang melakukan praktik bisnis ramah lingkungan.

Mengelola keuangan dengan bijak identik dengan gaya hidup sederhana, berhemat, suka menabung dan membelanjakan uang hanya berdasarkan perencanaan keuangan yang sudah dibuat. Bagaimana cara mengatur keuangan sekaligus berkontribusi menyelamatkan planet bumi? Berikut tips sederhana dari Sequis yang dibagikan oleh  Yan Ardhianto

◢ Pilih peralatan elektronik yang hemat energi

Saat kita akan mengisi perabot atau mengganti perabot rumah maka pilih barang yang hemat energi. Saat membeli, mungkin saja harganya agak mahal, namun saat pemakaian akan lebih menghemat biaya listrik Anda. Misalnya, dari lampu biasa beralih ke bohlam LED.

“Tagihan listrik adalah salah satu komponen besar dalam pengeluaran rumah tangga. Hal ini karena sejumlah peralatan elektronik mengonsumsi energi berlebih. Ditambah lagi cara kita menggunakannya seringkali tidak bijaksana, seperti terlalu sering menyalakan Air Conditioning, membiarkan lampu dan perangkat elektronik tetap menyala meski sedang tidak digunakan. Cara bijaksana untuk hemat listrik dan hemat biaya rumah tangga adalah gunakan peralatan elektronik yang hemat energi dan  operasikan hanya jika diperlukan saja, ” sebut Yan.

◢ Gunakan moda transportasi umum atau ramah lingkungan

Beralih ke transportasi umum dapat membantu mengurangi polusi udara, menghemat biaya bensin, dan mengurangi kemacetan. Moda transportasi umum di kota besar sudah banyak yang ramah lingkungan, seperti KRL, LRT, dan MRT yang mendukung perjalanan kita agar cepat sampai dan tetap nyaman.  Berjalan kaki, bersepeda, atau beralih ke kendaraan listrik (hybrid) juga dapat menjadi pilihan transportasi yang mendukung efisiensi bahan bakar jangka panjang dan karbon emisi yang lebih rendah.

“Menggunakan kendaraan sendiri berarti Anda harus menyiapkan sejumlah dana setiap bulan untuk biaya bensin dan perawatan kendaraan. Sayangnya, dana ini tidak selalu sama setiap bulan karena mobilisasi yang berbeda setiap hari dan adanya kenaikan biaya bbm, tarif toll hingga harus mempersiapkan biaya untuk parkir termasuk biaya parkir liar yang tidak bisa dihindari. Berbeda dengan mereka yang membiasakan diri menggunakan transportasi umum, sejumlah biaya tersebut tersebut dapat dialihkan untuk memperbesar tabungan dan sudah ikut berkontribusi menyelamatkan bumi,” sebut Yan.

◢ Kurangi pemakaian plastik

Pemakaian plastik sekali pakai telah menjadi penyumbang pencemaran lingkungan yang parah. Sampah ini terus ada setiap hari sehingga dapat mencemari tanah dan air. Dampak ekologis yang ditimbulkan oleh sampah plastik dapat merusak kesehatan manusia. Saat kesehatan terganggu tentu akan mengganggu finansial keluarga karena butuh biaya yang besar untuk pengobatan.

Yan menyarankan agar masyarakat mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membiasakan membawa tas belanja sendiri dan wadah makanan dan minuman sendiri dari rumah. Dapat juga mulai mengurangi membeli makanan dalam kemasan plastik dan sekali pakai diganti dengan memilih dalam kemasan kaca atau ukuran besar sehingga jumlah sampah dapat berkurang. Dengan cara ini, kita telah ikut menjaga bumi tetap lestari dan belajar menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.

Dengan mengurangi penggunaan energi berlebihan dan meminimalkan limbah berarti kita telah menghemat banyak biaya dalam jangka panjang. Dana yang berhasil dihemat tersebut bisa dialokasikan untuk  tujuan keuangan masa depan,  seperti dana darurat, investasi pada entitas yang berkomitmen pada pelestarian lingkungan, serta menyiapkan asuransi jiwa dan kesehatan bagi keluarga.

“Penurunan kualitas lingkungan hidup dan tingginya pencemaran udara, membuat masalah kesehatan semakin kompleks dan menjadi penyebab utama kematian sehingga memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan menjadi sangat penting sebagai langkah mitigasi mencegah kerugian finansial,” sebut Yan.

Asuransi kesehatan besar manfaatnya saat terjadi risiko sakit karena saat membutuhkan perawatan kesehatan bisa mendapatkannya dengan cepat karena biaya perawatan rumah sakit akan ditanggung oleh perusahaan asuransi sesuai perjanjian polis sedangkan memiliki asuransi jiwa sebagai langkah mitigasi melindungi finansial anggota keluarga jika terjadi risiko cacat tetap atau meninggal dunia pada pencari nafkah yang menjadi Tertanggung asuransi.

“Jadikan Hari Bumi sebagai momen untuk berani memulai langkah-langkah kecil yang berdampak positif pada lingkungan sekaligus menjadikan kita bijak mengelola keuangan,” tutup Yan. (Rls)

Breaking News

NFA Ajak Mahasiswa Berperan Aktif Tumbuhkan Perilaku Stop Boros Pangan

Published

on

Bisniscorner.com – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus menggencarkan berbagai program terkait pengurangan Susut dan Sisa Pangan (SSP) atau Food Loss and Waste (FLW) untuk mengubah perilaku masyarakat agar mengurangi pemborosan pangan.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan, peran generasi muda sebagai penggerak perubahan diperlukan untuk mengubah pola konsumsi yang boros pangan menjadi tidak boros pangan, “Karena itu, kita selalu sampaikan bahwa, sinergi pentahelix yang mana salah satu unsurnya adalah civitas akademika, dan tentu di didalamnya juga termasuk mahasiswa perlu untuk bersama-sama mengambil peran dalam isu susut dan sisa pangan atau food loss and waste. Sinergi dengan perguruan tinggi itu harus digencarkan untuk mengedukasi masyarakat pentingnya stop boros pangan,” ujar Arief dalam keterangannya pada Senin (4/11/2024) di Jakarta.

Dalam Festival Literasi Budaya Pangan Berkelanjutan di Kampus UGM Yogyakarta, Sabtu (2/11/2024), Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA, Nita Yulianis menguatkan pernyataan Kepala NFA terkait pentingnya sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak, salah satunya dengan mendorong peran mahasiswa sebagai generasi muda dan agen perubahan.

“Adik-adik mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran kunci mencegah food waste, meliputi perilaku bijak dalam berbelanja dan mengkonsumsi makanan, menjadi role model bagi lingkungannya dan menjadikan isu ini sebagai bahan kajian, praktek lapang dan pengabdian masyarakat,” tutur Nita.

Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) melalui pemanfaatan mobil logistik pangan yang dilakukan dalam bentuk penyaluran donasi pangan, telah dilakukan oleh NFA sejak 2022 lalu. Piloting GSP sudah diterapkan dalam lingkup Jabodetabek dan merupakan hasil kerja sama NFA bersama berbagai organisasi pegiat penyelamatan pangan.

Indonesia telah menetapkan target ambisius dalam pengurangan SSP sebesar 75% pada tahun 2045, sebagaimana tertuang dalam Peta Jalan Pengelolaan Susut dan Sisa Pangan. “Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Indonesia pada Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin 12.3, yakni pengurangan 50% food waste di tingkat retail dan konsumen pada 2030, serta mendukung pencapaian Zero Hunger pada SDGs poin 2” papar Nita.

Direktur Nita menegaskan perlunya regulasi yang menjadi dasar tata kelola SSP yang berlaku di Indonesia. “Setelah ada peta jalan yang telah diluncurkan oleh Bappenas beberapa waktu lalu, harus ada regulasi yang mendasari. Badan Pangan Nasional mempersiapkan draft rancangan peraturan presiden. Muatannya adalah bagaimana menyiapkan tata kelola yang baik terkait SSP. Ini akan menjadi pedoman bagi pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat. Kami sangat optimis ini akan efektif diterapkan nantinya,” kata Nita.

Regulasi yang dapat menyentuh sampai masyarakat dinilainya cukup urgen karena sektor rumah tangga berkontribusi besar dalam SSP. Menurut laporan ‘Food Waste Index 2024’ yang disusun ‘United Nations Environment Programme’ menyebutkan di tahun 2022, food waste secara global diperkirakan terjadi sampai 1,05 miliar ton makanan. Ini tersebar di sektor ritel, jasa makanan, sampai rumah tangga. Jumlah itu setara dengan rerata 132 kilogram per kapita per tahun, yang sebagian besarnya atau 59,85 persen bersumber dari sektor rumah tangga dengan rerata 79 kilogram per kapita per tahun

Nita juga mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penanganan SSP. “Alhamdulillah, Yogyakarta adalah salah satu provinsi yang berkomitmen dalam pelaksanaan penyelamatan pangan dan merupakan provinsi pertama yang memiliki instruksi gubernur dalam upaya pencegahan SSP” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa NFA berkomitmen untuk melakukan upaya pencegahan dan pengurangan SSP yang ditandai dengan hadirnya Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi pada United Nation Food System Summit (UNFSS)+2 di Roma, Italia pada tahun 2023.

Pada peringatan International Day of Awareness of Food Loss and Waste (IDAFLW) 2024 pada (29/09/2024) di Solo, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam sambutannya menyebutkan bahwa dengan perilaku penyelamatan pangan dan stop boros pangan akan berimplikasi pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Kami ingin terus mengajak seluruh pihak dan elemen masyarakat untuk turut berperan aktif dalam upaya gerakan penyelamatan pangan. Tentunya ini akan dapat memperkuat stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat demi mewujudkan Indonesia emas 2045,” kata Arief.

Sementara itu Dekan FK-KMK UGM Yodi Mahendradhata dalam sambutannya saat membuka Festival Literasi Budaya Pangan Berkelanjutan menyebutkan bahwa salah satu tantangan besar yang dihadapi setiap tahun adalah jumlah limbah makanan yang terus meningkat khususnya di Yogyakarta dan ini akan menjadi masalah yang tidak hanya berdampak pada lingkungan tapi juga pada ketersediaan pangan yang berkelanjutan.

“Festival Literasi Budaya Pangan Berkelanjutan dengan tema “Food for Health, Food for Planet” ini jadi sangat relevan karena mengangkat setidaknya tiga elemen penting yaitu keberlanjutan, kesehatan dan kesadaran. Saya juga berharap semoga melalui festival ini bisa menginspirasi untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan, baik untuk diri sendiri maupun untuk generasi mendatang” tutur Yodi Mahendradhata. (Rls)

Continue Reading

Breaking News

Kementerian PU Tata Kawasan Keraton Kasunanan Surakarta dan Koridor Pedestrian, Jaga Keberlanjutan Lingkungan, Budaya dan Pariwisata

Published

on

Bisniscorner.com  – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan Penataan Kawasan Keraton Kasunanan Surakarta serta Koridor Pedestrian Kota Surakarta, yang berada di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Pekerjaan dilakukan melalui Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah pada tahun 2022 hingga 2024.

Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, infrastruktur penataan kawasan yang telah dibangun perlu mendapatkan dukungan pengelolaan oleh seluruh pihak terkait. Baik dari pemerintah daerah, hingga masyarakat.

“Harapannya, infrastruktur yang telah dibangun dan ditata ini dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat, dengan dukungan pengawasan dan pemeliharaan dari pemerintah daerah. Hal ini adalah wujud nyata dari upaya kita dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, budaya dan pariwisata,” ujar Wamen Diana.

Direktur Bina Penataan Bangunan Cakra Nagara menerangkan, Penataan Kawasan Koridor Pedestrian Surakarta mulai dilaksanakan pada Juni 2022 dengan total anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp33,35 miliar.

“Adapun Lingkup Pekerjaannya terbagi menjadi Penataan Koridor Gatot Subroto, Penataan Koridor Ngarsopuro, Penataan Perempatan Titik Simpang Slamet Riyadi – Ngarsopuro – Gatot Subroto (Pasar Pon) dan Penataan Jalan Lingkungan Kemlayan Barat – Timur dan Penataan Jalan Lingkungan Ngarsopuro Barat – Timur,” terang Direktur Cakra.

Setelah penataan pedestrian selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan Penataan Kawasan Keraton Kasunanan Surakarta pada 2023, dan telah selesai pada 2024. Dengan total anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp31,92 miliar. “Total luas area yang dilakukan penataan seluas 139.931 m², yang terbagi di area alun-alun utara seluas 83.383 m², dan area alun-alun selatan seluas 56.548 m²,” tambah Direktur Cakra.

Untuk Penataan Kawasan Keraton Kasunanan Surakarta sendiri, terdiri dari pekerjaan penataan Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan berupa pedestrian dan area ruang terbuka hijau rumput, penataan area gladag, kios kuliner, kandang kerbau, pos jaga, serta toilet.

Kepala BPPW Jawa Tengah Kuswara menambahkan, pekerjaan Penataan Kawasan Koridor Pedestrian Surakarta dan Keraton Kasunanan Surakarta diharapkan dapat meningkatkan pariwisata, ekonomi, dan seni budaya. Terlebih, pada beberapa titik kawasan telah ditambahkan berbagai elemen estetika.

“Pada Perempatan Pasar Pon misalnya, telah ditambahkan berbagai penanda dan elemen estetika, serta penataan fasad pertokoan. Kemudian, pada Koridor Ngarsopuro dan Pasar Triwindu dilakukan perbaikan jalur pedestrian, street furniture dan landscaping. Dibangun pula ruang pertunjukan pelataran Pasar Triwindu yang dilengkapi dengan fasilitas lighting, sehingga dapat menjadi ruang ekspresi seni budaya bagi masyarakat,” terang Kuswara.

“Sementara untuk Koridor Gatot Subroto, selain dilakukan perbaikan pedestrian dan street furniture, juga dilengkapi pula dengan seni mural serta penataan papan nama dan akses menuju pertokoan. Kemudian, untuk Kampung Kemlayan dilakukan juga penambahan pergola dan instalasi seni, serta perbaikan pada area toilet umum untuk menambah kenyamanan masyarakat dan pengunjung,” tambahnya. (Rls)

Continue Reading

Breaking News

Respons Penurunan Muka Tanah dan Antisipasi Banjir Jakarta, Menko AHY dan Menteri Dody Bahas Tanggul Laut

Published

on

Bisniscorner.com  – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk membahas respons penurunan muka tanah (land subsidence) Jakarta dan mengantisipasi bahaya banjir. Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Infrastrukturdan Pembangunan Kewilayahan di Jakarta Pusat (1/11/2024). Menko AHY mengatakan pembangunan infrastruktur khusunya Ibu Kota Nusantara (IKN) dan giant sea wall (tanggul laut) menjadi highlight Presiden Prabowo Subianto. “Wrap up retreat di Magelang tentang infrastruktur khususnya IKN dan giant sea wall. Sore ini kami harap Kementerian PU bisa menjelaskan apa yang sedang dikerjakan, progres dan tantangan seperti apa. Semangatnya pantai utara Jakarta, Tangerang sampai Bekasi bisa lebih aman karena kita tahu Jakarta mengalami penurunan tanah dan bahaya banjir serta abrasi mengintai setiap saat,” kata Menko AHY. Menteri Dody menerangkan proyeksi panjang tanggul dari Cilegon sampai Gresik mencapai 958 km. “Kami sudah buat Trial 1 dari Tangerang ke Bekasi sepanjang 43 km beberapa tahun lalu dengan grant dari Korea Selatan dan Belanda untuk basic design,” kata Menteri Dody. Kerja sama Indonesia, Korea Selatan dan Belanda untuk tanggul laut dimulai pada 2016 dengan pembentukan Trilateral Cooperation. Hal ini bertujuan mengembangkan strategi komprehensif dan business case dalam upaya pemulihan lingkungan Pesisir Teluk Jakarta. Sebagai tindak lanjut, pada Februari 2017 dibentuk Project Management Unit NCICD (PMU NCICD). Pada 2020, PMU NCICD bersama trilateral ini menghasilkan Integrated Flood Safety Plan (IFSP) sebagai konsep pengendalian banjir terpadu, dengan fokus pada penyediaan air bersih, peningkatan sanitasi di muara sungai, dan pengendalian banjir. Untuk penyediaan air bersih Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan SPAM Regional Jatilihur I yang bisa mensuplai air bersih 4.000 liter/detik untuk Jakarta, Bekasi (Kabupaten dan Kota) dan Kabupaten Karawang. Saat ini Kementerian PU tengah menyiapkan konstruksi SPAM Regional Karian Serpong berkapasitas 3.200 liter/detik dan SPAM Regional Djuanda/Jatiluhur II rencana KPBU  berkapasitas 2.054 liter/detik. Wakil Menteri Kementerian PU Diana Kusumastuti mengatakan untuk sanitasi saat ini tengah dibangun Jakarta Sewerage System Zona 1. “Zona 1 terletak di Pluit dengan kapasitas 240.000 m3/hari. Progres sekitar 20% dan masa pelaksanaan sampai 2027,” kata Wamen Diana. Untuk pengendalian banjir dilakukan dari hulu ke hilir. Di hulu Kementerian PU membangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Keduanya merupakan bendungan kering yang dibangun sebagai pengendali banjir. Di bagian tengah dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung 16 km (sisa 16 km) dan Sudetan Sungai Ciliwung selesai 2023. Pada hilir dilakukan pembangunan Stasiun Pompa Ancol Sentiong selesai pada 2023. Kemudian pembangunan tanggul pantai dan muara sungai tahap A, yang terintegrasi dengan sistem polder, pompa, saluran kolektor, pintu air serta penataan kawasan (2014-2024). Apabila land subsidence di Jakarta terus berlangsung maka pilihan terakhirnya adalah pembangunan tanggul laut tahap B/giant sea wall sepanjang 21 km. Tanggul laut tahap B ini akan mereduksi area banjir 112.000 m2 dan mengurangi potensi kerugian hingga Rp600 triliun. Turut hadir pada kesempatan ini Menteri Transmigrasi Sulaiman Suryanegara, Wamen Kementerian PU Diana Kusumastuti, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Dirjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia dan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Triono Junoasmono. (Rls)

Continue Reading

Berita Terbaru

Breaking News10 jam ago

NFA Ajak Mahasiswa Berperan Aktif Tumbuhkan Perilaku Stop Boros Pangan

Bisniscorner.com – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus menggencarkan berbagai program terkait pengurangan Susut dan Sisa Pangan...

Breaking News17 jam ago

Kementerian PU Tata Kawasan Keraton Kasunanan Surakarta dan Koridor Pedestrian, Jaga Keberlanjutan Lingkungan, Budaya dan Pariwisata

Bisniscorner.com  – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan Penataan Kawasan Keraton Kasunanan Surakarta serta Koridor...

Breaking News2 hari ago

Respons Penurunan Muka Tanah dan Antisipasi Banjir Jakarta, Menko AHY dan Menteri Dody Bahas Tanggul Laut

Bisniscorner.com  – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono...

Breaking News3 hari ago

Tinjau Jaringan Irigasi Komering di Sumsel, Menteri PU: Dukung Peningkatan Produksi Pangan Nasional

Bisniscorner.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA), seperti bendungan...

Breaking News4 hari ago

Menteri PU Tinjau Renovasi Stadion Bumi Sriwijaya di Kota Palembang

Bisniscorner.com  – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengawali kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan meninjau rehabilitasi dan...

Breaking News4 hari ago

Berikut Ini Penyesuaian Tarif Tol Serbaraja Mulai 3 November

Bisniscorner.com – Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kepmen PUPR) Nomor 2808/KPTS/M/2024 yang dikeluarkan per tanggal 17...

Trending