Bisniscorner.com – Universitas Mercu Buana terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan masyarakat melalui program Pemberdayaan Desa Binaan yang berlangsung di Kampung Ekowisata Keranggan, Kota Tangerang Selatan.
Sebagai wujud nyata dari kontribusinya terhadap pengembangan sosial dan ekonomi, Universitas Mercu Buana, melalui hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, yang didapatkan oleh tim pelaksana, merancang peralatan serta memberikan pelatihan teknis kepada kampung yang berpotensi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan warga, memperkuat kemandirian ekonomi, serta mendorong pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis potensi lokal.
Program ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk memanfaatkan teknologi tepat guna dalam meningkatkan potensi lokal Kampung Ekowisata Keranggan, yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata berbasis komunitas di Tangerang Selatan. Di tengah transformasi sosial dan ekonomi nasional, Kampung Ekowisata Keranggan menghadapi tantangan dan peluang unik, terutama di era digitalisasi. Dengan semakin berkembangnya akses terhadap teknologi, kampung ini berpotensi menjadi model pengembangan desa berbasis inovasi dan keberlanjutan.
Kampung Ekowisata Keranggan merupakan salah satu kampung yang memiliki potensi besar dalam sektor industri makanan, kerajinan tangan (crafting), dan pariwisata berbasis budaya lokal. Namun, meskipun memiliki sumber daya alam dan manusia yang kaya, Kampung Ekowisata Keranggan ini masih menghadapi berbagai tantangan yang signifikan dalam hal kapasitas produksi dan produktivitas ekonomi. Salah satu permasalahan utama adalah keterbatasan akses terhadap teknologi dan pengetahuan untuk meningkatkan efisiensi produksi, baik dalam sektor makanan, kerajinan, maupun usaha kecil menengah lainnya.
Permintaan masyarakat Kampung Ekowisata Keranggan sangat jelas, yaitu adanya kebutuhan akan alat-alat modern yang dapat mendukung peningkatan kapasitas produksi dan keterampilan teknis yang diperlukan untuk pengolahan bahan baku lokal menjadi produk bernilai jual tinggi. Industri makanan di Kampung ini, seperti produk makanan berbasis singkong dan makanan tradisional lainnya, masih dikerjakan secara manual, yang membatasi volume produksi dan konsistensi kualitas. Di sisi lain, industri kerajinan tangan, meskipun memiliki potensi besar untuk dipasarkan ke luar desa, menghadapi kendala dalam hal desain dan pemasaran yang lebih luas.
Dasar dari program ini adalah penyaluran hibah alat yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Dengan dukungan teknologi tepat guna seperti mesin perajang singkong, mesin cetak jipang, dan alat-alat lainnya, kapasitas produksi masyarakat dapat meningkat secara signifikan.
Namun, peningkatan kapasitas produksi ini harus diimbangi dengan strategi pemasaran yang kuat agar produk dapat diterima di pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, selain memberikan pelatihan teknis terkait penggunaan alat, Universitas Mercu Buana juga memberikan pelatihan tentang strategi pemasaran, termasuk konsep reseller, yang diharapkan dapat membantu memperkuat jaringan distribusi produk lokal.
Keterbatasan tersebut menciptakan kesenjangan antara potensi besar yang dimiliki Kampung Ekowisata Keranggan dan hasil yang bisa dicapai. Masyarakat berharap dapat meningkatkan kapasitas mereka untuk memproduksi barang secara lebih efektif, dengan bantuan teknologi tepat guna, yang tidak hanya meningkatkan kualitas produk tetapi juga mempercepat waktu produksi dan meningkatkan daya saing di pasar yang lebih luas.
Lurah Kampung Ekowisata Keranggan, mengungkapkan bahwa program ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. “Kami melihat perubahan nyata. Pelatihan yang diberikan Universitas Mercu Buana telah membantu warga meningkatkan keterampilan dan pendapatan mereka. Ini adalah langkah besar dalam upaya kami mengembangkan potensi lokal,” ujar Madih SE.
Berdasarkan kebutuhan masyarakat Kampung Ekowisata Keranggan, Universitas Mercu Buana merancang proposal yang berfokus pada peningkatan kapasitas produksi dan keterampilan teknis untuk mendukung industri makanan, crafting, serta sektor potensial lainnya.
Program ini merupakan bagian dari rangkaian pengabdian masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan. Universitas Mercu Buana memberikan hibah peralatan seperti mesin perajang singkong, mesin cetak jipang, dan mesin pencacah pelepah pisang untuk memodernisasi proses produksi lokal dan mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam pengolahan bahan baku.
Selain itu, masyarakat juga dilatih dalam penggunaan dan perawatan peralatan tersebut agar produktivitas meningkat serta kualitas produk terjaga. Dalam mendukung industri kerajinan, pelatihan desain produk kecirian diberikan agar para pengrajin mampu menciptakan produk yang lebih kompetitif di pasar, tetap mempertahankan keunikan lokal.
Tidak hanya itu, pelatihan pemasaran digital melalui Tokopedia diadakan untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk desa. Program ini dirancang untuk membantu masyarakat Kampung Ekowisata Keranggan berkembang secara mandiri dan berdaya saing melalui teknologi dan pengembangan keterampilan, memastikan keberlanjutan ekonomi lokal di tengah persaingan yang semakin ketat.
Selain pemberian alat, Universitas Mercu Buana juga menyelenggarakan pelatihan yang komprehensif untuk memastikan masyarakat dapat menggunakan dan merawat alat-alat tersebut dengan baik. Pelatihan-pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan cara operasional, tetapi juga untuk membantu masyarakat memahami bagaimana memaksimalkan potensi alat tersebut untuk meningkatkan produktivitas.
Pelatihan ini diadakan secara bertahap, dimulai pada 22 Agustus 2024, yang merupakan pembukaan rangkaian acara dan dihadiri oleh Lurah Kampung Ekowisata Keranggan. Pada hari tersebut, dilakukan sosialisasi langsung terkait dengan penerapan teknologi untuk mendukung proses produksi. Selain itu, masyarakat diberikan pelatihan penggunaan mesin pencacah pelepah pisang dan mesin router CNC.
Kemudian, pada 2 September 2024, dilakukan pelatihan tentang produk kecirian, penggunaan dan perawatan 3D printer, serta pelatihan penggunaan dan perawatan mesin laser engraver. Di akhir rangkaian, pada 19 September 2024, masyarakat diberikan pelatihan tentang perluasan pasar melalui Tokopedia, serta pelatihan penggunaan dan perawatan mesin perajang singkong dan mesin cetak jipang.
Dalam program pengabdian kepada masyarakat yang berlangsung di Kampung Eko Wisata Keranggan, para narasumber dari Universitas Mercu Buana mengungkapkan pandangan dan harapan mereka terhadap dampak jangka panjang yang ingin dicapai. Dr. Eng. Heru Suwoyo, ST, M.Sc menekankan bahwa teknologi tepat guna dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
“Kami percaya bahwa teknologi yang tepat guna bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Melalui program ini, kami ingin membantu warga Kampung Ekowisata Keranggan mengembangkan keterampilan teknis dan memberdayakan potensi lokal yang ada,” ujarnya.
Julpri Andika, ST, M.Sc menambahkan bahwa pelatihan yang diberikan diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan. “Pelatihan ini diharapkan bisa memberikan dampak jangka panjang, tidak hanya dalam peningkatan ekonomi, tetapi juga dalam cara pandang masyarakat terhadap teknologi. Kami ingin agar teknologi menjadi alat yang mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Hal ini sejalan dengan tujuan program yang tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Sementara itu, Rizky Dinata, S.Ds, MA menggarisbawahi pentingnya pengembangan desain produk lokal untuk meningkatkan nilai tambah. “Selain pelatihan teknis, kami juga fokus pada pengembangan desain produk lokal. Kami berharap masyarakat dapat menciptakan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas melalui kreativitas dan inovasi,” ungkapnya.
Pendekatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat tidak hanya dalam aspek produksi tetapi juga dalam pemasaran dan estetika produk.
Dr. Nazori menyatakan bahwa program ini merupakan komitmen nyata Universitas Mercu Buana untuk menciptakan perubahan dari tingkat akar rumput. “Program ini adalah wujud nyata dari komitmen kami dalam menciptakan perubahan di tingkat akar rumput. Dengan keterlibatan langsung, kami ingin memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat, khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan,” tuturnya.
Melalui sinergi antara teknologi dan kearifan lokal, program ini diharapkan mampu membawa Kampung Ekowisata Keranggan menuju pembangunan yang berkelanjutan.
Program ini menegaskan peran aktif Universitas Mercu Buana dalam mendukung pembangunan berbasis masyarakat, dengan fokus pada pemberdayaan potensi lokal melalui penerapan teknologi tepat guna. Selain memberikan hibah alat dan pelatihan teknis, Universitas Mercu Buana juga bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kemandirian ekonomi dan keberlanjutan sosial di desa-desa. Dalam hal ini, Kampung Ekowisata Keranggan menjadi salah satu model pengembangan masyarakat yang berbasis inovasi dan pemanfaatan sumber daya lokal.
Dengan teknologi yang dihibahkan dan pelatihan yang diberikan, warga Keranggan diharapkan dapat memanfaatkan peralatan tersebut untuk meningkatkan produktivitas usaha kecil dan menengah, serta menciptakan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan. Penggunaan alat-alat ini juga dirancang untuk mendukung transformasi ekonomi di desa, menjadikan Kampung Ekowisata Keranggan sebagai destinasi wisata berbasis kearifan lokal yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
Dalam pelaksanaan program ini, Universitas Mercu Buana juga melibatkan mahasiswa dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mahasiswa turut berperan aktif dalam proses pelatihan, pengembangan desain produk, serta mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi yang dihibahkan. Kolaborasi ini memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dengan menghadirkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dan terlibat dalam proyek pengembangan desa yang berkelanjutan.
Adapun mahasiswa yang terlibat dalam program ini adalah Prima Wijaya Kusuma, M. Ilham, Reza Ayu Lestari, dan Erlintang Mahardika. Keikutsertaan mereka dalam program ini tidak hanya sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga sebagai wadah untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, sehingga mereka mampu berkontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah pedesaan. Integrasi MBKM ini sekaligus menjadi upaya Universitas Mercu Buana untuk menghubungkan dunia akademis dengan kebutuhan riil masyarakat, sehingga tercipta sinergi yang kuat dalam membangun desa berkelanjutan.
Warga Kampung Ekowisata Keranggan menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi mereka atas program pengabdian dari Universitas Mercu Buana.
Farhan, salah satu warga, menyatakan bahwa program ini sangat membantu, terutama dalam memperkenalkan teknologi yang sebelumnya tidak dikenal. “Dengan adanya alat-alat seperti mesin pencacah dan perajang singkong, pekerjaan kami jadi lebih cepat dan efisien. Pelatihan yang diberikan juga sangat bermanfaat, sekarang kami lebih paham cara memaksimalkan potensi yang ada di desa,” ungkapnya.
Ade, Ketua RT Keranggan, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap perhatian Universitas Mercu Buana. Menurutnya, alat dan pelatihan yang diberikan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. “Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka wawasan kami tentang pentingnya teknologi untuk mendukung kegiatan sehari-hari dan mengembangkan potensi lokal,” jelasnya.
Senada dengan itu, Dedi warga lain di Kampung Ekowisata Keranggan tersebut, merasa sangat terbantu dengan adanya hibah peralatan dan pelatihan. “Mesin-mesin ini sangat membantu dalam meningkatkan hasil usaha, terutama di bidang pertanian dan kerajinan. Dengan pelatihan yang sudah kami terima, saya yakin kami bisa lebih mandiri dan terus mengembangkan usaha kami ke depannya,” ujarnya.
Melalui program ini, masyarakat Kampung Ekowisata Keranggan merasa optimis terhadap masa depan ekonomi Kampung yang lebih baik dan mandiri.
Di akhir narasi, diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim hibah dan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DTRPM) Universitas Mercu Buana atas dedikasi dan komitmen yang luar biasa dala pemberian dana dan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di Kampung Ekowisata Keranggan. (Rls)