Bisniscorner.com – Toyota Astra Financial Services (TAF) menggelar pelatihan perizinan usaha bagi 50 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di DKI Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan membantu UMKM memahami dan mengurus legalitas usaha untuk memudahkan akses pendanaan dan memperluas peluang bisnis.
Pelatihan diadakan oleh Management Trainee (MT) TAF Batch 24, dengan Ketua CSR Project Maretha Roseline Syahnie bersama tim (Kelvin Keegan, Rianti Putri Lestari, Sherly Ibrahim, Muhammad Brian Na’iman Hadi, Ori Muhammad Harun, Brigita Ayu Puspita Reswari, Cinta Kurnia Febyanti, Bartolomeus Wahyu Sawarsa, Ignatius Mario dan Putri Anastasha). Acara ini dihadiri oleh beberapa pejabat di TAF, di antaranya Elissa Yunita (General Services Division Head), Argha Fachsa (Sales Area Head 1), Ricky Stevanus (Branch Manager TAF Kelapa Gading), dan Marcela Krisnanda (HR Analyst – MT Manager). Pada acara ini, sejumlah tokoh penting turut hadir, termasuk Septiria Christina, Direktur Kementerian Investasi/BKPM, dan Reza Permadi, pemenang Satu Indonesia Award dari Astra, yang masing-masing menjadi pembicara di dua sesi utama.
Ketua CSR Pelatihan UMKM & MT 24, Maretha Roseline Syahnie mengatakan, acara tersebut digelar untuk mendorong kemudahan akses pembiayaan melalui legalitas perizinan bagi para pelaku UMKM. “Kami berkomitmen untuk mendorong kemajuan para pelaku UMKM melalui isu-isu strategis seperti aspek legalitas dan pembiayaan, karena UMKM berkontribusi besar pada Produk Domestik Bruto Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja. Kami harap acara ini bisa membantu peningkatan daya saing UMKM dan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.
Dalam sesi pertama, Septiria Christina menyampaikan pentingnya legalitas usaha bagi pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM. Beliau menggarisbawahi manfaat memiliki izin resmi melalui platform OSS (Online Single Submission) yang dikelola oleh Kementerian Investasi/BKPM, untuk memudahkan UMKM mengurus perizinan dengan cepat dan transparan. OSS memungkinkan pelaku UMKM mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai perizinan tunggal, meliputi izin produk halal dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sesi kedua, bertajuk “Usaha Makin Besar, Semangat Makin Kencang!” dipandu oleh Reza Permadi, pemenang SATU Indonesia Award dan pendiri Atourin, membagikan pengalamannya dalam membangun startup berbasis digital di sektor pariwisata.
Reza menjelaskan bahwa legalitas usaha adalah pondasi penting bagi UMKM untuk memperluas pasar, mengakses investasi, dan membangun kemitraan yang lebih kuat. Atourin, yang bekerja sama dengan lebih dari 500 desa wisata di Indonesia, menunjukkan bahwa UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengoptimalkan pemasaran produk dan layanan.
Elissa Yunita, General Services Division Head TAF, mengungkapkan, kami berharap pelatihan ini dapat memperkuat pemahaman dan kapasitas UMKM, memfasilitasi pertumbuhan yang berkelanjutan, dan mempererat sinergi antara sektor swasta dan pemerintah.
Kegiatan CSR TAF ini diharapkan menjadi langkah awal bagi UMKM untuk lebih berdaya saing, penciptaan lapangan kerja baru, dan berkontribusi lebih pada perekonomian nasional. (Rls)