Bisniscorner.com – Jumlah penduduk Jabodetabek saat ini
diperkirakan telah mencapai 30 juta orang sehingga permintaan tahunan hunian di
Jakarta mencapai sekitar 100.000 unit per tahun. Seperti dilansir Kompas.com,
sayangnya, pasokan hunian belum dapat memenuhi kebutuhan tersebut karena
keterbatasan lahan di Ibu Kota dan harga yang kian melambung.
Menurut Teguh Waskitha –
Project Director Cisauk Point, akibatnya banyak pekerja Ibu Kota yang tidak
mendapatkan hunian di kawasan Jakarta memilih bertempat tinggal di luar
Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dan berkendara menuju
lokasi kerja dengan mobil pribadi. Hal ini berimbas pada kemacetan lalu lintas
yang justru memperberat masalah perumahan di Jakarta.
“Transit Oriented Development
(TOD) atau pengembangan berorientasi transit ini menjadi solusi bagi masalah
transportasi dan lingkungan di kawasan kota besar seperti Jakarta. Sebab, TOD
dikembangkan dengan mengintegrasikan sistem jaringan transportasi massal.
Sehingga, para pengguna kendaraan pribadi lebih memilih menggunakan
transportasi umum,” ujarnya dalam siaran pers pada 11 Februari 2020.
Teguh mengatakan bahwa Cisauk
Point merupakan bagian dari LRT City yang menerapkan konsep Transit Oriented
Development (TOD) yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal yang
bersifat multimoda, yaitu KRL dan bus. Cisauk Point merupakan produk kolaborasi
antara PT Adhi Commuter PropertI (ACP) yang merupakan anak usaha BUMN dari PT
Adhi Karya (Persero) Tbk dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang
mengembangkan lahan seluas 1,65 hektare (Ha), berlokasi tepat berada di sisi
stasiun KRL Cisauk dan terminal bus Cisauk.
Sebagai bagian dari kepedulian
bagi kaum komuter, Cisauk Point berinisiasi membangun jalur pedestrian yang
dilengkapi dengan taman kota. Jalur pedestrian dengan panjang 200 meter dan
lebar 2,5 meter ini diresmikan oleh Sujarwo – Senior Manager Komersialisasi Non
Angkutan PT KAI, Indra Syahruzza – Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti,
dan Teguh Waskitha – Project Director Cisauk Point di Tangerang, Banten, Kamis,
6 Februari 2020.
“Kami berharap dengan adanya
jalur pedestrian ini dapat mempermudah dan memberikan kenyamanan bagi kaum
komuter dalam menjangkau akses moda transportasi massal dan menuju tempat
tinggal mereka,” ujar Teguh saat peresmian jalur pedestrian yang diinisasi oleh
PT ACP bersama PT KAI.
Ia menambahkan bahwa kini
Stasiun Cisauk telah resmi beroperasi sejak 1 Februari 2019 lalu. Dalam sehari,
stasiun tersebut memiliki daya tampung hingga 20.000 penumpang. Saat ini
Stasiun Cisauk telah dimanfaatkan oleh 5.500 penumpangnya setiap hari. Stasiun
Cisauk melayani KRL Commuter Line rute perjalanan Jakarta (Stasiun Tanah Abang)
– Rangkas Bitung (Stasiun Maja).
“Stasiun Cisauk mempermudah
para kaum komuter. Selain itu, adanya interkoneksi antarmoda mampu menekan
biaya transportasi para pekerja dan juga sisi efisiensi waktu pun dapat
tercapai,” Teguh menjelaskan.
Untuk kawasan Cisauk Point
sendiri, sambungnya, akan dikembangkan 6 tower apartemen dengan total hunian
sebanyak 2.641 unit. Bagi kaum komuter, ujarnya, Cisauk Point menyediakan 2
tipe, yaitu studio dengan luas 24,4 m2 dan 1 BR 35 m2. Tipe ini mengikuti dari
kebutuhan mereka yang memerlukan hunian simpel namun strategis. Untuk harga
perdana, tipe studio ditawarkan dengan harga Rp 300 jutaan.
“Pembangunan Cisauk Point
telah dimulai pada Agustus 2019. Kami akan mengembangkan tower-tower secara
bertahap. Ditargetkan pembangunan keseluruhan tower di kawasan Cisauk Point
selesai pada tahun 2025,” pungkas Teguh Waskitha.
Selain Cisauk Point – member
of LRT City, PT. Adhi Commuter Properti memiliki 10 proyek lainnya yang berada
di sepanjang jalur KRL, Jabodebek dan busway, diantaranya adalah LRT City
Bekasi Timur – Eastern Green & Green Avenue, LRT City Jatibening Baru –
Gateway Park, LRT City Ciracas – Urban Signature, LRT City Sentul – Royal
Sentul Park, LRT City MT Haryono – The Premiere MTH, MTH 27 Office Suites, LRT
City – Rivia, LRT City – Adhi City, dan LRT City – Grand Central Bogor. (rls)