Tekno
Stereotip Gender Tidak Lagi Menjadi Kendala Dalam Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika
 
																								
												
												
											Bisniscorner.com – Perjuangan kesetaraan gender dalam STEM (Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika) semakin mendapatkan perhatian dunia dan semakin banyak sosok wanita hebat dalam STEM. Meski demikian, perjuangan ini masih jauh dari garis akhir. Penelitian dunia menunjukkan bahwa STEM masih didominasi oleh laki-laki, dan hanya ada 10 – 28% perempuan di sektor STEM.
“Terlalu banyak perempuan yang ditahan oleh bias, norma sosial dan ekspektasi yang mempengaruhi kualitas pendidikan dan mata pelajaran yang mereka pelajari,” kata UNESCO, atau singkatnya, stereotip. UNESCO berpendapat bahwa dengan menghancurkan stereotip, akan menjadi kunci untuk mempersempit kesenjangan gender di STEM.
Kyra, siswi kelas 11 sekolah Sinarmas World Academy (SWA) yang berhasil memenangkan medali emas dalam ajang kompetisi internasional matematika: IB Mathematics Competition TI-Nspire 2020, mengakui meski di era modern ini perempuan telah melangkah maju dan meninggalkan persepsi kuno tentang ketidaksesuaian perempuan di sektor STEM, namun dampak dari stereotip yang dipraktekkan selama berabad-abad masih terasa.
“Saya beruntung berada di lingkungan yang selalu mendukung perempuan berkarya dan berprestasi dalam STEM, tapi tidak semua seberuntung saya. Untuk meningkatkan partisipasi perempuan di STEM, kita harus mengakui bahwa masalah stereotip ini memang ada. Kita juga harus mendorong para anak perempuan untuk lebih tertarik pada STEM, karena dengan begitu akan memberikan mereka pilihan untuk mengejar STEM di masa depan,” paparnya.
Callista, siswi kelas 11 yang juga menjadi pemenang medali emas dalam ajang kompetisi internasional matematika: IB Mathematics Competition TI-Nspire 2020, mengajak para orangtua untuk mengenalkan matematika kepada anak sejak usia dini. “Saya terbiasa melihat buku matematika yang penuh dengan simbol, hal ini membuat saya tertarik pada matematika,” ujarnya.
Lebih lanjut Callista mengatakan, bermula dari ketertarikan ini, Callista semakin menyadari bahwa matematika bukan hanya angka, penjumlahan, dan pengurangan dan merupakan konsep yang menarik untuk dijelajahi.
“Pada awalnya, matematika merupakan sebuah bahasa, yang merupakan alat untuk pemahaman dan komunikasi global karena dapat diterapkan di banyak bidang dan dapat dipahami oleh siapa saja bahkan jika ada hambatan komunikasi lain, konsep inilah yang membuat Callista tertarik mengeksplorasi matematika lebih dalam lagi,” terangnya.
Elma, salah satu guru matematika perempuan di SWA mengakui bahwa stereotip berperan penting dalam kesenjangan gender di STEM.
“Ini bukan tentang anak perempuan yang kurang mampu dalam matematika daripada anak laki-laki. Dalam banyak kasus, anak perempuan tidak memiliki cukup minat untuk terus mencoba. Masyarakat secara tidak sadar mendefinisikan apa yang seharusnya seorang anak perempuan kuasai, “untuk mematahkan stereotip ini, masyarakat harus bekerja sama untuk membuka peluang agar anak perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk mengeksplorasi, menemukan diri mereka dan berprestasi dalam definisi mereka sendiri di STEM ini,” ujar Elma.
Menurut laporan UNESCO dalam Cracking the Code: Pendidikan anak perempuan dan perempuan di STEM, sistem pendidikan dan sekolah memainkan peran utama dalam menentukan minat anak perempuan dalam STEM. Guru dan lingkungan belajar secara keseluruhan sangat penting dalam memastikan keterlibatan anak perempuan dengan STEM, dan bahwa guru STEM perempuan memiliki pengaruh positif pada kinerja dan keterlibatan siswi dalam studi dan karir STEM.
“Saya beruntung berada di lingkungan Sinarmas World Academy (SWA) di mana tidak ada stereotip gender, tetapi saya sadar bahwa di banyak komunitas lain hal ini tidak terjadi. Di sini, di SWA, saya adalah salah satu dari banyak guru STEM wanita. Peran kami sebagai guru pelajaran STEM dapat meyakinkan siswi kami bahwa mereka memiliki kesempatan untuk unggul dalam pelajaran dan karir STEM,” tambah Elma.
Sosok panutan wanita memiliki dampak yang luar biasa pada generasi muda, dan mungkin merupakan salah satu faktor motivasi terbesar, yang memungkinkan mereka untuk memvisualisasikan masa depan mereka di STEM.
Joseph Lathan, Direktur Akademik dan Magister Pendidikan Universitas San Diego mengatakan, stereotip gender adalah salah satu faktor utama dalam rendahnya jumlah perempuan yang memasuki bidang terkait STEM. Guru dari segala jenjang pendidikan, dapat memainkan peran yang luar biasa dalam membantu mengurangi stereotip ini dan mendorong anak perempuan untuk mempelajari dan pada akhirnya memiliki karir di bidang STEM.
Namun begitu, minat saja tidak cukup untuk melawan stereotip. Minat harus bisa dibangun menjadi sebuah semangat dan kecintaan, dan itu semua perlu dipupuk dan dipelihara di lingkungan yang tepat.
Ambil contoh Alisa, siswi SWA kelas 10, dan merupakan salah satu dari banyak siswi SWA yang menemukan passion mereka di bidang STEM. Minatnya terhadap STEM dimulai dari bermain Lego, yang lalu dengan dukungan positif dari keluarga dan sekolah, dia dipaparkan pada dunia teknologi, teknik, robotik dan pemrograman. Paparan dan pengalaman positif ini yang akhirnya tumbuh menjadi kecintaan Alisa pada STEM.
“Banyak anak perempuan yang awalnya tertarik pada STEM, tapi saat mereka tumbuh dewasa, stereotip menghalanginya. Di sinilah pentingnya dukungan dan membangun kepercayaan mereka pada subjek yang secara historis lebih didominasi laki-laki,” kata Elma.
Alisa adalah ketua dari kelompok RoboKnights yang memenangkan ajang robotik prestisius dunia, World Robotic Olympiad 2020-X Canada, dan salah satu siswi yang berpartisipasi dalam Sci-Teens Challenge 2020, dengan proyeknya “A Knifeless Future of Surgery”, dan dia juga menjadi pembicara untuk TEDx Talk 2020, Breaking Boundaries: Maximizing Growth in Technology and Innovation.
Mematahkan stereotip gender dalam STEM merupakan usaha kolektif masyarakat terutama sekolah. Sudah saatnya kita mendidik dan memberdayakan generasi penerus tanpa memandang gender. Bersama memberi kesempatan dan dukungan yang sama untuk menciptakan dunia di mana lebih banyak anak perempuan yang terinspirasi menjadi sosok berpengaruh di dunia STEM. (Rls)
 
 
														Tekno
Sinar Mas Land melalui Digital Hub Dukung Generasi Muda Indonesia di Bidang Robotika dan AI dalam 11th Kontes Robot Nusantara 2025 di ICE BSD City
 
														Bisniscorner.com — Laporan International Federation of Robotics (IFR) tahun 2024 menunjukkan bahwa kawasan Asia masih menjadi pusat utama pasar robot dunia, dengan kontribusi mencapai 74 persen dari total instalasi baru. Sebagai perbandingan, negara Eropa mencatat 16 persen dan Amerika 9 persen. Data ini menegaskan dominasi Asia dalam pertumbuhan industri robotika global.
Dalam mendorong pengembangan talenta muda Indonesia di bidang robotika dan kecerdasan buatan (AI), Sinar Mas Land melalui Digital Hub turut mendukung penyelenggaraan 11th Kontes Robot Nusantara (KRON) 2025 yang digelar pada Minggu (12/10) lalu di Garuda Hall, ICE BSD City. Mengusung tema “Rise of the Ocean Generation: Youth, Unity, and AI Robotics”, KRON 2025 mencerminkan semangat generasi muda dalam memadukan kreativitas dan teknologi AI untuk menjawab tantangan global. Acara ini diikuti lebih dari 1.000 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta negara-negara Asia Tenggara.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2013 oleh RACER Robotic Indonesia, KRON telah berkembang dari sebuah kontes nasional menjadi kejuaraan robotika dan AI tingkat Asia, dengan peserta dari negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Ajang ini tidak hanya mempertemukan ribuan pelajar dari tingkat primary hingga secondary dengan pengalaman langsung di bidang teknologi, tetapi juga menumbuhkan minat yang kuat terhadap pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
KRON tidak hanya menumbuhkan semangat kompetitif yang sehat, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, hingga komunitas teknologi dalam melahirkan generasi masa depan yang siap menjadi motor penggerak transformasi dan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Irawan Harahap, CEO Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land mengatakan, melalui Digital Hub, Sinar Mas Land terus memperkuat ekosistem inovasi yang menjembatani kolaborasi antara pelajar, akademisi, industri, dan komunitas. Kompetisi seperti KRON ini mencerminkan komitmen kami dalam mendorong kolaborasi dan kreativitas di bidang kecerdasan buatan (AI) serta robotika dua sektor yang berperan penting dalam membentuk masa depan Indonesia dan kawasan Asia. Industri robotika di Asia menunjukkan percepatan yang luar biasa, dan talenta muda hari ini berada di garis depan transformasi tersebut. Dengan berinvestasi pada infrastruktur inovasi dan pengembangan kompetensi generasi muda, kami menanam fondasi untuk masa depan yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
Firdiansyah, M.IT, Chairman of Indonesia Youth Robot Federation menyampaikan, KRON telah berkembang dari sekadar ajang kompetisi menjadi sebuah gerakan kolaboratif yang mempersatukan siswa, pendidik, dan inovator dari berbagai negara di Asia. Melalui kegiatan ini, peserta tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar, berjejaring, dan berinovasi bersama dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan. Selain menjadi wadah eksplorasi robotika dan kecerdasan buatan, KRON berperan sebagai pintu gerbang bagi talenta Indonesia untuk tampil di kompetisi robotika tingkat internasional. Dengan dukungan Sinar Mas Land melalui Digital Hub, kami berkomitmen untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pendidikan dan pengembangan robotika serta teknologi AI di kawasan Asia. Bersama seluruh pemangku kepentingan, kami ingin membangun generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas secara teknis, tetapi juga adaptif, kreatif, dan siap bersaing di tingkat global.
KRON 2025 menampilkan beragam kategori kompetisi yang menantang kreativitas, keterampilan teknis, dan kemampuan pemecahan masalah para peserta, yakni Drone Soccer, Robot Theater, Brick Speed AI Coding Creative, Coding Mission, Game Design & AI Project, Road Challenge, Humanoid Mission, Sumo Rumble, Kinder Mission, hingga 2 on 2 Soccer. Seluruh kategori ini menjadi kualifikasi resmi menuju kompetisi robotika tingkat internasional.
Selain kompetisi utama, KRON 2025 juga menghadirkan rangkaian program unggulan seperti Nusantara Roadshow (seri pra-event di berbagai kota), workshop dan seminar STEM & AI, Education Conference bersama tokoh akademisi dan industri, STEM Leader Award 2025 untuk para pendidik dan inovator terbaik, Coding & Robotic Bootcamp untuk siswa dan mentor, serta Maker Expo yang menampilkan karya inovasi dari pelajar dan startup teknologi.
Acara ini juga dimeriahkan oleh sesi diskusi panel bersama para pembicara ternama, termasuk Firdiansyah dari IYRF Indonesia; Philip Tan, CEO MY ROBOT Worldwide sekaligus Wakil Presiden IYRA World; Dr. Kwon Alex Heechon, Chairman of National Association of Cognitive Science Industry; Satria Fahmi, juara dunia humanoid robotics; Asha Wadya Saelan, pakar aplikasi drone industri; Dr. Agus Mulyana, dengan topik penerapan AI di sektor industri; serta Aji Endro Cahyono, yang berbagi pandangan mengenai pendidikan berbasis AI.
Semangat kolaboratif dalam acara KRON 2025 sejalan dengan upaya Sinar Mas Land dalam membangun ekosistem inovatif di Indonesia, yang sejak 2016 telah diwujudkan melalui transformasi digital dan pengembangan kawasan seperti Digital Hub di BSD City. Sejak hadir pada 2016, Digital Hub dikembangkan menjadi pusat inovasi yang mengintegrasikan ekosistem startup, perusahaan multinasional, institusi pendidikan, serta pelaku di bidang teknologi, kesehatan, dan pendidikan.
Kini, Digital Hub bertransformasi menjadi business enabler yang dirancang untuk mendukung investasi, baik dari pelaku lokal maupun internasional di berbagai proyek Sinar Mas Land di Indonesia. Dikelilingi pusat inovasi seperti Digital Hub, Techpolitan, hingga institusi pendidikan ternama, BSD City menawarkan lingkungan yang mendukung pembelajaran maupun pengembangan karier. (*)
Tekno
Perkuat Ketahanan Industri Lewat Generasi Pemimpin Teknologi AI, Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Sukses Gelar DNA Masterclass 2025
 
														Bisniscorner.com — Dalam era di mana kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) semakin membentuk lanskap ekonomi global, Digital Hub sebagai community-powered growth platform sekaligus gerbang (gateway) ekosistem multi-sektor Sinar Mas Land dan pilar Sinar Mas lainnya, mengambil langkah strategis untuk membangun ketahanan industri melalui penyelenggaraan DNA Masterclass 2025. Mengusung tema “Build to Adapt: Human-Powered, AI-Enabled”, DNA Masterclass 2025 sukses digelar pada 20-21 Agustus 2025 di Grand Hyatt Ballroom, Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh para pemimpin industri khususnya di bidang AI, pejabat tinggi pemerintahan, profesional lintas sektor, mahasiswa dari universitas ternama hingga masyarakat umum yang ingin memperdalam pengetahuan tentang pemanfaatan AI, baik untuk mendukung kebutuhan rumah tangga maupun peluang kerja dari rumah.
DNA Masterclass 2025 menghadirkan lebih dari 50 pembicara ahli, 15 sesi diskusi panel, dan 6 masterclass yang menjadi sajian utama. Program ini dirancang untuk menghadirkan perpaduan antara pengetahuan terkini, inspirasi strategis, hingga pengalaman praktis yang relevan. Di hari pertama, kegiatan dibuka dengan keynote speech oleh Pratikno (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI), dilanjutkan di hari kedua dibuka dengan sesi inspiratif bersama Giring Ganesha (Wakil Menteri Kebudayaan RI), serta ditutup dengan paparan dari Prof. Stella Christie, Ph.D. (Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia).
Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI menyampaikan, di era transformasi digital yang bergerak dengan kecepatan eksponensial ini, manusia tanpa AI akan sangat sulit mengalahkan manusia dengan AI. Oleh karena itu, pemanfaatan AI untuk peningkatan produktivitas manusia Indonesia dan percepatan pertumbuhan ekonomi bukan sekadar pilihan strategis, melainkan keharusan eksistensial bagi kemajuan bangsa.
“Kita harus memastikan revolusi AI tidak hanya dinikmati kalangan elit, melainkan menjadi pilar utama pembangunan yang inklusif guna memberdayakan seluruh lapisan masyarakat, termasuk petani, nelayan, UMKM, hingga penyandang disabilitas. Terlebih, Indonesia memiliki kesempatan emas untuk menjadi pionir AI yang berpihak kepada kemanusiaan, bukan sekadar sekadar unggul dalam algoritma, melainkan bijak dalam implementasinya. Mari manfaatkan momentum DNA Masterclass 2025 ini untuk closing the gap antara yang bawah dengan yang atas,” paparnya.
Giring Ganesha, Wakil Menteri Kebudayaan RI mengatakan, di era saat ini, pentingnya pemanfaatan AI secara bijak agar tetap sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Mungkin suatu hari AI bisa lebih pintar daripada kita. Tugas kita adalah memastikan AI tetap menjaga umat manusia dan peradaban, bukan sebaliknya. AI memang memberikan banyak manfaat dan membuka peluang baru, tetapi teknologi ini tidak bisa sepenuhnya menggantikan karya manusia. Keaslian dan nuansa rasa yang hadir dari pengalaman serta ekspresi personal seorang seniman tetap menjadi hal yang tak tergantikan.
Prof. Stella Christie, Ph.D., Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI menegaskan, teknologi AI membawa manfaat sekaligus risiko yang perlu dikelola dengan strategi tepat agar memberi kebaikan bagi manusia. Terdapat empat risiko utama yang harus diantisipasi, yakni pengangguran, kerentanan keamanan internet, hoaks, dan kesenjangan, serta empat manfaat besar berupa penciptaan lapangan kerja, peningkatan keamanan, pengecekan fakta, dan pemerataan akses.
“Bahkan, ancaman AI muncul lebih cepat dibanding manfaatnya, sehingga diperlukan pelatihan intensif dan perlambatan disrupsi agar transisi menuju era AI dapat berlangsung optimal. Meskipun keahlian AI penting, keterampilan sosial tetap akan krusial pada 2030 mendatang, sementara data menjadi aset berharga yang harus dijaga dan dikelola di Indonesia,” tegasnya.
Ferdinand Sadeli, Deputy Group CEO Investment International Tech & Emerging Sinar Mas Land, menyampaikan, Sinar Mas Land bukan hanya sekadar perusahaan properti, tetapi juga berperan dalam membentuk ekosistem digital di Indonesia. Komitmen ini sudah kami mulai sejak 2015–2016 melalui pengembangan Digital Hub, dengan menghadirkan berbagai technology players seperti Traveloka serta universitas kelas dunia seperti Monash University, Indonesia.
“Di sisi lain, jika melihat perkembangan dunia digital saat ini, istilah yang paling sering muncul adalah AI. Bahkan selama dua tahun berturut-turut (periode 2023–2024), AI menjadi kata yang paling banyak dicari di Google dan banyak digunakan dalam percakapan global. Karena itu, kami menghadirkan DNA Masterclass tahun ini mengusung tema AI sebagai pusat diskusi yang tidak hanya relevan dengan perkembangan teknologi, tetapi juga krusial untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi transformasi besar di berbagai sektor,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Irawan Harahap, CEO Digital Tech Ecosystem and Development Sinar Mas Land menambahkan, di tengah perubahan lanskap digital yang berlangsung begitu cepat, kesiapan ekosistem menjadi semakin penting. DNA Masterclass 2025 adalah wadah yang kami inisiasi melalui Digital Hub untuk menghadirkan platform yang dinamis, di mana para pelaku bisnis dapat menjalin kolaborasi lintas sektor, dan terhubung dengan talenta serta inovator terbaik. Dengan langkah ini, kami ingin memastikan Indonesia bukan hanya siap menghadapi era AI, tetapi juga mampu menciptakan solusi global yang lahir dari ekosistem lokal yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pada hari pertama, sesi diskusi panel dan masterclass menghadirkan berbagai topik menarik, di antaranya:
Dr. Edwin Hidayat Abdullah, S.E., MPM. (Dirjen Ekosistem Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital RI), Irvan Yasni (Chief Technology Officer Sinar Mas Land), Prof. Yuhki Tajima (Associate Professor, Georgetown University), dan Muhammad Arif Angga (Ketua Umum APJII) yang membahas tentang “AI in Policy – Regulation, Opportunities & Challenges”.
Prof. Dr. Ir. Derwin Suhartono, S.Kom., MTI (Dean of the School of Computer Science at Bina Nusantara (BINUS) University) yang membahas tentang “AI and Us: The Future Has Already Begun”.
Dr. Kapil R. Tuli (Lee Kong Chian Professor of Marketing; Deputy Dean (Research) Singapore Management University) yang membahas tentang “Leveraging AI for Customer Service: Understanding the Importance of Human Governance”.
Pada hari kedua, sesi diskusi panel dan masterclass menghadirkan berbagai topik menarik, di antaranya:
Irawan Harahap (CEO Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land), Yanto Suryawan (Senior Vice President Ecosystem Acquisition & Promotion Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land), dan Sandra Kosasih (Chief Asset Management BSD Office & Education Business Development Sinar Mas Land) yang membahas tentang “From Founder to Ecosystem Builder oleh Sinar Mas Land (Digital Hub Ecosystem)”.
Patrick Effendy (Creativepreneur), Hanung Bramantyo (Sutradara & Produser Film), dan Bhumi Bramantyo (Produser Film) yang membahas tentang “AI for Creatives: From Storytelling to Content Creation”.
Dian Asmahani (Chief of Corporate Sales and Marketing Sinar Mas Land), Edho Zell (Influencer, Founder & CEO Social Bread), dan Tommy Teja (Founder AICO Community) yang membahas tentang “AI in Marketing: Engaging Audiences with Data-Driven Creativity”.
Yonas Yasahardja (Event and Promotion Manager Sinar Mas Land), Steve Saerang (Ketua Bidang Pengembangan Keanggotaan dan Perhumas Muda), Wisnu Satya Putra (Ketua Cluster Creative P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia), Hari Hoedojo (COO, TBWA Indonesia), Dian Gemiano (CMO KG Media | MD Grid Network | Chairman of Indonesian Digital Association (IDA)) yang membahas tentang “AI Strategies for Brand Storytelling & Sales”.
Alvin Francis Tamie (Chief Technology Officer RuangGuru), Rangga Wisesa (Ketua Program Studi Produksi Media Vokasi Universitas Indonesia), dan Dr. Dendy Muris, M.Si, (Head of Undergraduate Program Communication Studies & Head of AI and Communication Technology Centre LSPR) yang membahas tentang “Edutech: Educating in an AI Driven World”.
Rangkaian acara DNA Masterclass 2025 juga dimeriahkan dengan super showcase yang menampilkan demonstrasi teknologi terbaru, presentasi startup unggulan, program beasiswa, serta bursa kerja berbasis teknologi. Untuk memperkuat jejaring, tersedia pula networking lounge yang mendorong dialog otentik antara startup, korporasi, dan investor lintas sektor sehingga menciptakan peluang kolaborasi strategis yang memperkokoh ekosistem digital Indonesia.
Lebih dari sekadar forum diskusi, DNA Masterclass menjadi cerminan peran strategis Digital Hub melalui empat pilar utamanya: Ecosystem Integration, Community Activation, Infrastructure Excellence, dan Economic Catalyst. Keempat pilar ini memberikan nilai tambah bagi para pelaku bisnis di ekosistem Digital Hub, mulai dari integrasi ekosistem yang solid, peluang co-branding dengan mitra global, hingga kolaborasi lintas industri.
Melalui penyelenggaraan ini, Digital Hub bukan sekadar berinvestasi pada pengembangan talenta nasional, melainkan juga menyediakan platform berkelanjutan untuk pertumbuhan bisnis digital. Sebagai bagian integral dari visi Sinar Mas Land sebagai ecosystem builder, Digital Hub pun berperan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi digital nasional serta gerbang bagi perusahaan yang siap memimpin di era kecerdasan buatan. (*)
Tekno
Living Lab Ventures (LLV) Luncurkan InnoLab untuk Wujudkan BSD City sebagai Pusat Inovasi Indonesia, Menghubungkan Startup dengan Berbagai IP Global di Lima Sektor Strategis
 
														Bisniscorner.com – Laporan e-Conomy SEA 2024 dari Google, Temasek, dan Bain memproyeksikan ekonomi digital Indonesia mencapai USD130 miliar pada tahun 2025. Pertumbuhan ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar inovasi paling dinamis di Asia Tenggara. Perusahaan global pun semakin tertarik untuk masuk ke kawasan ini, bukan hanya untuk ekspansi pasar, tetapi juga untuk kolaborasi riset dan pengembangan berbasis startup.
Menangkap peluang tersebut, Living Lab Ventures (LLV) corporate venture capital milik Sinar Mas Land meluncurkan InnoLab, sebuah program co-innovation yang dirancang untuk mempercepat terciptanya solusi nyata melalui kolaborasi antara startup Indonesia dan teknologi global. Melalui InnoLab, para startup dapat terhubung dengan berbagai Intellectual Property (IP) atau Kekayaan Intelektual dari mitra global LLV yang berasal dari berbagai negara.
Program co-innovation teknologi yang ditawarkan mencakup lima sektor strategis, yaitu energi terbarukan, kesehatan digital, semikonduktor generasi terbaru, logistik berkelanjutan, dan solusi lingkungan. Pada batch pertama ini, InnoLab menghadirkan program berdurasi enam bulan untuk membantu startup mengakses dan mengembangkan teknologi deep-tech global secara inklusif, dengan dukungan dari jaringan ahli, mentor, dan penasihat komersialisasi dari LLV. Melalui inisiatif tersebut, startup pun dapat melakukan lokalisasi teknologi global agar sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia, sekaligus mempercepat waktu peluncuran produk.
Bayu Seto, Partner at Living Lab Ventures menyampaikan, InnoLab adalah tempat bertemunya teknologi deep-tech global dengan eksekusi lokal yang nyata. Saat ini, startup tidak hanya membutuhkan pendanaan, tetapi juga akses ke teknologi yang telah terbukti, bimbingan dari para ahli, serta lingkungan yang aman untuk bereksperimen. Di sisi lain, perusahaan global juga terus mencari mitra dan ekosistem yang tepat untuk melokalkan inovasi mereka. InnoLab menjembatani kedua kebutuhan tersebut, dan menjadikan BSD City sebagai pusat inovasi terapan yang sedang tumbuh di Indonesia.
“Ke depannya, kami akan terus membuka kemitraan baru dalam bidang kekayaan intelektual dan inovasi global untuk memperluas sekaligus memperkaya pipeline inovasi kami serta mendorong kolaborasi yang lebih erat antara startup dan pemimpin teknologi global,” ujarnya dalam siaran pers pada 13 Agustus 2025.
LLV membangun InnoLab melalui pendekatan Real Co-Innovation Delivery, yang mencakup tiga pilar utama, yakni area uji di lapangan, dukungan ahli, serta proses inovasi kolektif dan fleksibel. Metode ini dapat mencocokkan startup dengan pemilik IP, membuat business matching yang terstruktur, tinjauan teknis berbasis pencapaian (milestone), serta validasi pasar melalui uji coba, survei, dan riset pengguna.
Keunggulan utama program InnoLab adalah integrasinya dengan BSD City, sebuah mega township seluas 6.000 hektare yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land. Dengan populasi lebih dari 500.000 jiwa dan ratusan pelaku bisnis di dalamnya, BSD City berperan sebagai laboratorium hidup (living lab) sekaligus memberikan kesempatan bagi startup untuk menguji, memvalidasi, dan mengembangkan solusi mereka secara langsung di tengah masyarakat.
Didukung oleh infrastruktur digital, layanan berbasis teknologi, sistem mobilitas cerdas, serta keterlibatan komunitas yang aktif, BSD City menawarkan ekosistem yang ideal untuk mengakselerasi pengembangan teknologi masa depan dalam skala besar.
InnoLab juga menghadirkan jalur pengembangan terstruktur dan relevan dengan kebutuhan lokal untuk membantu startup mematangkan portofolio teknologi dan kekayaan intelektual mereka. Program ini membuka peluang langka bagi para inovator untuk berinteraksi langsung dengan teknologi frontier, didampingi oleh para ahli global dan lokal, serta menguji produknya di lingkungan kota yang dinamis.
Melalui peluncuran InnoLab, LLV menegaskan perannya sebagai katalis inovasi transformatif—mendorong kolaborasi nyata antara startup dan korporasi untuk menciptakan solusi bersama yang berdampak bagi masyarakat dan industri. (*)
- 
																	   Hotel5 tahun ago Hotel5 tahun agoHOTEL SANTIKA TERASKOTA BSD CITY 
- 
																	   Gaya Hidup6 tahun ago Gaya Hidup6 tahun agoLebih Dekat Mengenal Brand Clothing Line Erigo dan Thanksinsomnia 
- 
																	   Bisnis5 tahun ago Bisnis5 tahun agoAplikasi “Jiwa+” Cara Gampang Pesan Kopi Janji Jiwa & Jiwa Toast 
- 
																	   Hotel5 tahun ago Hotel5 tahun agoPaket Intimate Wedding di Hotel Santika BSD City Dibandrol Rp 9.999.000 
- 
																	   Hotel5 tahun ago Hotel5 tahun agoHotel Santika BSD Teraskota Tawarkan Paket Pernikahan Mulai Rp 17 Jutaan 
- 
																	   Breaking News5 tahun ago Breaking News5 tahun agoPebisnis Asal Tangsel Ikut Cerdaskan Anak Bangsa 
- 
																	   Bisnis6 tahun ago Bisnis6 tahun agoBakmi Siantar LINA di Gading Serpong Sajikan Aneka Menu Mie 
- 
																	   Breaking News5 tahun ago Breaking News5 tahun agoPolda Banten Gelar Pengukuhan dan Pelantikan Siswa Diktuk Bintara Polri TA.2020/2021 

 
																	
																															 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
														 
																											 
														 
																											 
														 
																											 
														 
																											 
														 
																											 
														